Kebangkitan Harvey York Bab 3769 – 3770

Novel Rise to Power The Supreme Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bahasa Indonesia Lengkap.webp

Novel Kebangkitan Harvey York Bab 3769 – 3770 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.

Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 3769 – 3770.


Bab 3769

Saat Sienna baru hendak membuka suara, Harvey telah lebih dulu melangkah perlahan ke depan kursi VIP. Ia menatap tenang, lalu mengulas senyum tipis dan berkata,

“Putri Wright, sebenarnya tak perlu kamu menyampaikan begitu banyak kata-kata kosong kepada Perwakilan Osborne.”

“Hah?”

Sienna tertegun, begitu pula para penonton yang sontak membelalak tak percaya.

Sienna sedang berdiri untuk membelanya, apakah pria itu tidak menyadarinya?

Namun Harvey tampak tak terpengaruh oleh reaksi orang-orang di sekelilingnya. Dengan sikap tenang, ia melanjutkan, “Beberapa orang terlalu lama menunduk hingga lupa bagaimana cara berdiri tegak.”

“Itulah sebabnya mereka tak paham—sebagai bangsa besar seperti kita, mengapa kita harus meminta restu dari orang-orang rendahan?”

“Negara yang ramah? Tetangga dekat?”

“Betul-betul menggelikan!”

“Ketika kamu kuat, mereka akan bicara soal persahabatan. Tapi saat kamu lemah, mereka akan menghantammu dengan kekerasan!”

“Itulah kenyataan sebenarnya.”

“Contohnya saja, Perwakilan Osborne ini. Dari awal dia selalu menentangku. Tapi sekarang, mau tak mau dia harus mengakui keberadaanku, bukan?”

Begitu kalimat itu rampung diucapkan, tanpa aba-aba, Harvey langsung menampar wajah Rhea.

Tamparan itu begitu cepat dan keras hingga membuat tubuh perempuan itu terlempar sebelum sempat bereaksi.

Setelah itu, ia menyapu pandangan ke sekeliling ruangan, dan dengan nada datar berkata, “Sekarang, mari kita tanyakan langsung pada Perwakilan Osborne, apakah dia sudah yakin?”

“Ah–!”

Teriakan Rhea menggema. Ia terhempas ke lantai, wajahnya memerah karena bekas telapak tangan, rambutnya kusut tak beraturan, dan seluruh penampilannya tampak kacau dan menyedihkan.

Rasa amarah membuncah di hatinya, seakan ingin langsung membalas. Namun seketika ia teringat—ini bukan kali pertama Harvey menamparnya.

Dia tahu, dirinya bukanlah lawan yang sepadan bagi pria itu. Jika dia memaksakan diri melawan, akhir yang menantinya hanya akan lebih buruk.

Clyde dan para anggota lainnya membeku. Mereka ternganga melihat peristiwa barusan.

Tak ada yang menyangka bahwa Harvey berani menampar Rhea di hadapan begitu banyak orang.

Kelopak mata Clyde bahkan berkedut tak terkendali, napasnya terasa sesak di dada.

Ia sempat mengernyit dan hendak berbicara, tapi sudut matanya menangkap sorak sorai dari para penonton asal Daxia.

Seketika itu juga, niatnya menguap, dan hatinya tenggelam dalam rasa getir.

Jika dia muncul ke depan saat ini, dia benar-benar akan menjadi tikus yang dibenci semua orang.

Sementara itu, Elliot dan Harold tetap bersikap santai, seolah tak terjadi apa-apa. Meskipun kali ini mereka berada di pihak yang sama, mereka dan Clyde bukanlah sekutu sejati.

Melihat Rhea dirugikan, bagaimana mungkin mereka akan membela?

Bryce, yang memiliki hubungan dekat dengan Rhea, juga hanya diam. Sebagai wakil pemimpin Gerbang Naga, jika dia berbicara membela perempuan itu, itu sama saja dengan menampar wajahnya sendiri.

Ia tidak sanggup menanggung malu sebesar itu.

Karena tokoh-tokoh penting itu memilih bungkam, tentu saja yang lain tak berani mengambil risiko untuk bersuara.

Rhea menatap pemandangan itu, hatinya remuk redam dalam keputusasaan.

Dia menyadari, dirinya telah menjadi sasaran kemarahan publik.

Dalam situasi seperti ini, tak satu pun orang yang mau membelanya, apalagi menghadapi risiko menjadi bulan-bulanan dunia.

“Pembawa Acara, Perwakilan Aliansi Seni Bela Diri…, saya mohon maaf telah menyia-nyiakan waktu kalian.”

Setelah menampar Rhea, Harvey menoleh pada pembawa acara dan tersenyum ringan. Ia mengangkat bahu dan berkata, “Jika menurut kalian aku belum layak menang dan harus bertarung lagi, aku tak akan keberatan.”

Beberapa perwakilan tampak saling pandang, lalu berkumpul berdiskusi.

Sementara itu, Raqesh dan kelompoknya hanya bisa menatap tajam ke arah Harvey, seakan ingin mencabik-cabik pria itu di tempat.

Raqesh memutar otak, mencoba menebak bagaimana Harvey bisa mengalahkan Zoena.

Di bawah pengawasannya, Harvey hanya memiliki satu kesempatan bertemu Zoena secara pribadi sebelumnya. Hanya satu kali. Jadi bagaimana bisa segalanya berjalan di luar dugaannya?

Meski yakin bahwa Harvey pasti telah menyuap Zoena, dia tak memiliki bukti apa pun untuk menuduhnya.

Bab 3770

Sepuluh menit kemudian, setelah para perwakilan dari Aliansi Seni Bela Diri selesai berdiskusi, pembawa acara kembali naik ke atas panggung dengan suara lantang.

“Pada ronde ini, sesuai aturan, pemenangnya adalah Harvey!”

“Dengan ini, persaingan antara Gerbang Naga dan Tianzhu resmi berakhir!”

“Setelah pertempuran sengit yang berlangsung selama beberapa hari, pasukan Tianzhu berhasil dikalahkan sepenuhnya, dan kemenangan jatuh ke tangan Gerbang Naga!”

“Sesuai dengan peraturan, kami umumkan kepada seluruh aliansi bela diri bahwa Harvey menang, Gerbang Naga menang, dan Daxia menang!”

Sorak sorai menggelegar memenuhi seluruh ruangan. Para penonton berseru riang dan tepuk tangan bergemuruh seakan tak ada habisnya.

Kemenangan ini adalah kabar bahagia bagi rakyat Daxia.

Sebab dengan hasil ini, klaim India yang menyatakan bahwa semua seni bela diri dunia berasal dari sana kini terbukti tak lebih dari bualan belaka.

Lebih dari itu, seni bela diri tradisional Daxia akhirnya memperoleh pengakuan di panggung internasional.

“Aku tidak terima! Ini tidak adil!”

Teriakan penuh amarah meledak dari barisan India.

“Ini konspirasi besar! Sebuah konspirasi!”

“Aku menang secara sah! Kenapa giliran kalian yang mengaku tak puas?”

Harvey menatap mereka tenang, tak menanggapi dengan sepatah kata pun.

“Kompetisi ini telah diawasi dan diakui oleh tiga aliansi bela diri internasional utama. Prosesnya berlangsung dengan jujur, adil, dan terbuka!”

Meski sebelumnya Harvey sempat menjadi sasaran tudingan, kini sang pembawa acara tahu persis siapa yang harus didukung.

“Jika kalian, orang India, tak punya bukti dan hanya bisa menuduh tanpa dasar, maka ketahuilah—tiga aliansi bela diri utama tak segan untuk melarang semua praktisi India di seluruh dunia!”

Ucapan itu membuat pihak India terdiam. Tak ada lagi yang berani menyahut. Tapi pandangan penuh kebencian segera tertuju pada Harvey.

“Dasar bajingan bermarga York! Kau menang dengan cara kotor!”

Namun Harvey hanya mengangkat bahu dan tersenyum santai. Ia menerima medali emas yang diserahkan oleh pembawa acara, lalu dengan tenang mulai berpose untuk berfoto.

“Tuan York! Aku tidak terima hasil ini! Atas nama Tianzhu, aku menantangmu!”

Tiba-tiba, Raqesh menerobos barisan penjaga, melompat ke atas panggung sambil meraung.

“Hari ini, di sini, kita harus bertarung habis-habisan!”

“Jika aku kalah, aku akan membenturkan kepala ke tanah dan mati di tempat!”

“Tapi jika kamu kalah, aku tak akan meminta hasil kompetisi diubah.”

“Aku hanya ingin kamu umumkan pada dunia bahwa kamu, Harvey, tidak sebanding denganku, Raqesh!”

“Tuan York! Beranikah kamu melawanku?!”

Raqesh jelas paham, semuanya sudah terlambat untuk diselamatkan.

Tak peduli sekeras apa dia berteriak, Harvey tetaplah juaranya, bukan dia.

Kalau dia terus menjerit, ia hanya akan mempermalukan dirinya sendiri dan membuat para wakil dari tiga aliansi besar kehilangan simpati terhadap India.

Karena itu, ia memilih jalur yang ekstrem—menantang Harvey langsung.

Jika dia bisa mengalahkan sang juara, setidaknya ia bisa mengembalikan martabat yang telah direnggut, dan menyelamatkan sisa kehormatan yang masih ada.

“Raqesh! Apa kamu sudah tak tahu malu?!”

Teriakan lantang menggema dari sisi lain panggung. Fisher berdiri dengan wajah merah padam, matanya penuh amarah.

“Kamu adalah salah satu dari tiga biksu iblis terkuat Tianzhu! Seorang tetua pula!”

“Dan kamu dengan tanpa malu memaksa orang yang lebih muda untuk bertarung dalam kondisi seperti ini?”

“Kamu sedang mengambil keuntungan dari kejatuhan seseorang!”

“Lagipula, kamu bukan pihak yang berhak menentukan hasil akhir!”

“Untuk apa Harvey harus meladeni tantanganmu?”

“Dia sudah jadi juara!”

Fisher sangat menyadari bahwa tindakan Raqesh adalah buah dari keputusasaan.

Kini, Harvey telah sah sebagai juara dan pewaris takhta Gerbang Naga.

Dalam keadaan seperti itu, mengapa harus mengotori kehormatan sendiri dengan menanggapi tantangan yang tak pantas?


Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 3769 – 3770 gratis online.

Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 3769 – 3770.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*