Kebangkitan Harvey York Bab 3657 – 3658

Novel Rise to Power The Supreme Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bahasa Indonesia Lengkap.webp

Novel Kebangkitan Harvey York Bab 3657 – 3658 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.

Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 3657 – 3658.


Bab 3657

“Wakil Presiden Benette, Anda harus lebih tegas dalam menyampaikan maksud Anda!”

“Hanya karena kita, Gerbang Naga, belum turun ke medan laga, bukan berarti kita takkan melakukannya kelak. Kita hanya sedang menghindari benturan yang belum waktunya.”

“Kelak, saaat talena muda kita cukup kuat untuk menghancurkan para petarung India di Konferensi Gerbang Naga berikutnya, saat itulah kita akan menunjukkan taring!”

“Anda harus memahami bahwa dalam situasi sekarang, kita tak bisa hanya mengandalkan kekuatan tangan kosong. Kita harus merancang strategi jangka panjang.”

“Kalian harus ingat, Tuhan takkan mengecewakan mereka yang terus berusaha. Jika kalian mampu bertahan dalam kesulitan dan menghadapinya dengan ketabahan, tiga ribu prajurit pun cukup untuk menaklukkan Kerajaan Wu!”

“Jika Raja Yue hanya mengandalkan darah dan keberanian, mungkin ia sudah tersingkir dari barisan Lima Hegemon Zaman Musim Semi dan Musim Gugur, bukan?”

“Jika Han Xin tak mampu menanggung kehinaan di awal, bagaimana mungkin ia menjelma menjadi bangsawa nHuaiyin yang agung?”

“Maka dari itu, menilik akal sehat dan situasi kini, sudah semestinya kita bersikap rendah hati, dan menolak untuk mencari pertempuran!”

Tetua yang tadi telah mengakui kekalahan kini berbicara dengan wajah serius dan sorot mata tajam, “Apa artinya menanggung sedikit ketidakadilan saat ini?”

“Toh, yang kita korbankan hanya harga diri—kita datang untuk meminta maaf!”

“Tetapi jika kita benar-benar kalah dalam pertarungan, bahkan mengorbankan nyawa pun tak cukup untuk membayar kehinaan itu!”

Fisher menarik napas dalam-dalam, suaranya berat namun mantap, “Wakil Ketua, saya tetap berkeyakinan bahwa bagi kita para pegiat seni bela diri, proses jauh lebih penting dari hasil akhir.”

“Jika kita memilih untuk mundur, bukan hanya martabat kita sebagai tetua yang ternoda, tapi semangat para penerus pun akan remuk.”

“Konsekuensinya sangat mengerikan!”

Perkataan Fisher membuat beberapa tetua saling berpandangan, lalu salah satu dari mereka berkata dengan nada pelan namun tegas, “Wakil Ketua Sekte, apa yang dikatakan Fisher… tidak sepenuhnya keliru.”

“Mungkin dengan membiarkan generasi muda turun ke gelanggang, walau mereka kalah, mereka akan belajar dari kesalahan dan menjadi lebih kuat di masa mendatang.”

Namun, pendapat tersebut justru membuat sebagian lainnya gusar.

“Belajar dari rasa malu?!”

“Mempertaruhkan reputasi seluruh Gerbang Naga demi kepentingan segelintir anak muda?”

“Hanya kalian yang bisa membenarkan tindakan seperti itu!”

Pihak yang pro menjawab dengan suara lantang, “Jika kita lari dari pertarungan dan menyerah, bukankah itu mencoreng nama besar Gerbang Naga selamanya?”

Pertentangan pendapat semakin meruncing. Ttetua pun terpecah menjadi dua faksi—satu berpihak pada Bryce, yang lain mendukung Fisher. Masing-masing berdiri kokoh di atas keyakinannya.

“Kalau memang kita tak bisa mengambil keputusan, mengapa tidak kita tanyakan langsung pada Master Gerbang Naga?” ujar Fisher dengan nada mantap.

“Saya yakin beliau akan memilih untuk bertarung!”

“Sudah cukup! Hentikan perdebatan ini!”

Mendengar nama itu disebut, Bryce sontak menggertakkan giginya. Wajahnya berubah tegang.

Jika masalah ini sampai ke telinga Master Gerbang Naga, bukan hanya rasa malu yang ia tanggung. Bisa jadi ia akan kehilangan seluruh pengaruh yang selama ini ia bangun!

Ia menghentakkan tangannya ke meja, lalu menatap tajam ke arah seorang tetua yang sejak tadi terlihat santai, dan bertanya dengan dingin,

“Penatua Steeley, tiga talenta yang dibina oleh sekte internal kita semua berada di bawah asuhan Anda.”

“Menurut Anda, apakah mereka layak diturunkan ke arena?”

“Jika benar-benar terjadi pertarungan, seberapa besar peluang kita untuk menang?”

“Sulit untuk dipastikan,” jawab Penatua Steeley dengan nada datar.

“Tiga jenius tersebut dipilih dengan teliti dari generasi muda delapan aula internal dan eksternal.”

“Mereka semua berbakat, dan telah mempelajari teknik tingkat tinggi khas Gerbang Naga.”

“Namun mereka masih kurang pengalaman dalam pertarungan nyata. Keahlian semacam ini tidak bisa diperoleh dalam semalam, apalagi dipaksakan.”

“Jadi menurut saya, mereka masih belum bisa menandingi talenta Tianzhu.”

Ia sempat melirik Fisher sebelum melanjutkan, “Wakil Ketua Benette, saya tidak tahu seberapa hebat jenius dari cabang Wucheng yang Anda banggakan.”

“Namun jika kita hanya mengandalkan tiga murid dari sekte internal, kekuatan kita jelas tidak mencukupi. Jurangnya terlalu besar!”

Bab 3658

“Bukan karena saya tak mau bertarung… saya memang tidak sanggup!”

Penatua Steeley menghela napas panjang, raut wajahnya diliputi rasa getir.

Mengakui bahwa jenius Gerbang Naga kalah dari pihak lain jelas bukan hal mudah.

Fisher ingin menyampaikan sesuatu, tapi saat itu Bryce justru menyipitkan mata, mengarah padanya dan bertanya tajam, “Katakan, menurutmu, seberapa besar peluang Harvey untuk menang?”

“Saya tak bisa memastikan. Tapi yang saya tahu, saat mengikuti kejuaraan tingkat provinsi dulu, dia selalu mengalahkan lawannya hanya dengan satu jurus.”

“Di antara para kandidat dari Wucheng, kekuatannya jauh menonjol.”

“Saya yakin, sekalipun ia tidak mampu menumbangkan petarung India, paling tidak dia bisa bertahan dalam beberapa ronde.”

“Harvey, Harvey York…” gumam Steeley sembari mengingat-ingat, lalu tiba-tiba menepuk dahinya.

“Ah! Bukankah dia yang pernah bertaruh dengan Penatua Lee dan berhasil merebut Martial Hall-nya?”

“Benar, memang dia!” jawab Fisher cepat.

Kata-kata itu membuat ekspresi para tetua di sekeliling mereka melunak.

Kemampuan Harvey dalam memperdaya sosok seperti Bowen Lee membuktikan bahwa ia bukan hanya tangguh dalam pertarungan, tapi juga lihai dan penuh pengalaman.

Kalau tidak, bagaimana mungkin ia bisa menipu seorang veteran sekelas Bowen?

“Aku ingin melihat data Harvey dulu.”

Bryce menarik napas dalam dan mengetuk meja.

Tak lama, seorang staf datang membawa setumpuk dokumen. Isinya adalah data semi-publik mengenai Harvey dari Wucheng.

Meski Harvey menyembunyikan identitas aslinya saat mendaftar, dokumen ini masih menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.

“Hmm, tak buruk.”

Setelah membaca sekilas, Bryce berkata, “Aku pernah dengar ada jenius dari kompetisi tingkat provinsi Wucheng. Tak kusangka, ternyata dia orangnya.”

“Berdasarkan data ini, saya yakin dia mampu menghadapi beberapa lawan sekaligus. Bahkan satu lawan lima pun bukan masalah.”

“Tapi meski dia bisa mengalahkan lima atau sepuluh lawan, apakah itu berarti kita akan keluar sebagai pemenang?”

“Kalian harus tahu, talenta Tianzhu yang akan kita hadapi bukanlah sembarang orang.”

“Danar Burton.”

“Ryland Burlowe.”

“Zoena Garcha.”

“Mereka masih berusia dua puluhan, tapi masing-masing sudah ditempa oleh sepuluh master terbaik di Tianzhu, dan belum pernah kalah di tanah air mereka.”

“Lawan-lawan yang mereka kalahkan jauh melampaui imajinasi Harvey dan timnya.”

Bryce menggeleng pelan, suaranya suram, “Kita tak setangguh mereka, kita juga tak sepengalaman mereka. Lantas, dengan apa kita bisa melawan mereka?”

Braaak!

Belum sempat ia menuntaskan kalimatnya, dan sebelum para petinggi Gerbang Naga mencapai keputusan, pintu ruang pertemuan tiba-tiba terhempas terbuka.

Beberapa pria paruh baya menyerbu masuk dengan napas memburu.

“Wakil Ketua Kennedy! Ada masalah besar!”

Baam!

Bryce membanting meja dan berteriak marah, “Apa-apaan ini?! Tak tahukah kalian, dalam urusan besar, ketenangan adalah kunci?”

“Kalau ada yang ingin disampaikan, katakan dengan baik! Keluar dan ketuk pintu lagi!”

Para pria itu terdiam, wajah mereka memerah karena malu. Salah satunya mundur, lalu mengetuk pintu sebelum masuk kembali.

“Sekarang, katakan. Ada apa?”

Dengan napas tersendat, pria itu berkata, “Harvey, juara dari cabang Wucheng, secara terbuka menantang para petarung Tianzhu.”

“Ia menyatakan bahwa tujuh hari kedepan, di puncak Wucheng, ia akan melawan talenta Tianzhu seorang diri!”

Praaang!

Cangkir teh di tangan Bryce terlepas, jatuh ke lantai dan pecah. Wajahnya dipenuhi keterkejutan yang tak mampu disembunyikan.


Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 3657 – 3658 gratis online.

Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 3657 – 3658.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*