
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 3633 – 3634 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 3633 – 3634.
Bab 3633
“Tuan Muda Ketiga Belas, Joseph, telah aku lumpuhkan, dan orang kepercayaan Tuan Muda Ketujuh, Harold, telah aku habisi.”
“Tuan Muda Bauer, Jeff, aku piker kalian sekarang bahkan bisa tertawa lepas dalam tidur kalian, bukan?”
“Karena konflik antara aku dan Harold, kedua belah pihak akhirnya saling menghunuskan pedang hingga salah satu tumbang.”
“Jika semua berjalan sesuai rencana, jika aku berhasil melumpuhkan Harold, maka Jeff akan lebih mudah merebut kemenangan.”
Tatapan Harvey menyipit, raut wajahnya tenang, nyaris tanpa emosi.
“Lalu menurut kalian bagaimana? Apakah semua yang terjadi hari ini adalah rencana licik Harold, atau justru Jeff yang mempermainkannya?”
Pertanyaan Harvey membuat Rachel dan yang lainnya saling berpandangan dengan ekspresi penuh keheranan.
Ucapannya masuk akal.
Apa yang terjadi hari ini terlihat seperti sebuah kebetulan, namun terasa terlalu sempurna untuk sekadar kebetulan.
Kemunculan Loca, hingga penyelamatan Aryanne—semuanya tampak seperti bagian dari skenario yang telah disusun rapi.
Jika semua ini memang dirancang oleh Jeff, maka hanya satu kesimpulan yang bisa diambil: Tuan Muda Bauer ini jauh lebih berbahaya daripada yang selama ini mereka duga.
Kelopak mata Rachel berkedut, lalu dengan suara berat ia bertanya, “Tuan Muda York, apa langkah kita selanjutnya?”
“Apakah Anda masih ingin melanjutkan rencana akuisisi yang telah disusun oleh Sekretaris Xavier?”
“Tentu saja kita jalankan. Mengapa tidak?”
Harvey mengulas senyum tipis.
“Berhati-hati memang perlu, tapi kita telah bekerja keras membangun pengaruh di banyak wilayah.”
“Tidak masuk akal jika sekarang kita hanya duduk diam dan membiarkannya jatuh ke tangan orang lain, bukan?”
“Karena Yvonne tidak bisa hadir langsung, aku serahkan urusan akuisisi aset Aliansi Bisnis Wucheng padamu.”
“Ingat, lakukan dengan cepat, tegas, dan tepat sasaran.”
“Rachel, kamu bertanggung jawab atas keselamatan istriku dan keluarganya. Aku tidak ingin peristiwa seperti ini terjadi lagi.”
Setelah menerima instruksi Harvey, Rachel dan Aiden mengangguk hormat, lalu segera bergerak untuk melaksanakan tugas mereka.
Setelah menyelesaikan urusan-urusan yang relatif kecil ini, Harvey akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Dia kembali ke perannya sebagai pemimpin yang tidak terlalu ikut campur langsung.
Sesekali, ia hanya memberikan saran kepada Layne dan rekan-rekan lainnya, serta menangani urusan para murid.
Sering kali, Harvey akan menyempatkan diri pergi ke halaman belakang untuk menjenguk Mandy yang masih terbaring koma.
Kini, setelah Xynthia memutuskan untuk pindah ke Martial Hall dan mulai hidup di sana, Harvey merasa sedikit lebih tenang.
Tak terasa malam pun berlalu dengan cepat.
Keesokan paginya, Aiden datang membawa kabar baik.
Berkat bantuan jaringan komunikasi Ansel, aset milik Aliansi Bisnis Wucheng telah siap untuk dikemas dan dialihkan kepada Harvey sesuai prosedur resmi.
Harvey tidak memberikan banyak perintah tambahan. Ia hanya meminta Aiden membentuk tim atas nama Martial Hall guna mengelola dan menyatukan semua sumber daya yang ada.
Langkah pertama adalah mengambil alih puluhan cabang pusat seni bela diri dan menempatkannya di bawah kendali namanya sendiri.
Rencana Harvey cukup jelas: ia akan mengirim Layne beserta sepuluh instruktur lainnya ke cabang-cabang tersebut.
Hal ini tidak hanya akan memudahkan proses penjangkauan bagi mereka yang dulu tertipu oleh Joseph, tetapi juga akan mempercepat nama Martial Hall dikenal luas di ranah seni bela diri.
Xynthia yang selama ini hanya berdiam diri, secara tak terduga ikut campur setelah mendengar Harvey menelepon.
Dengan antusias, ia menyatakan keinginannya untuk terjun langsung melihat proses bisnis yang sedang berlangsung.
Akhirnya, Harvey pun tidak bisa menolak. Ia menyetujui keinginan Xynthia dan memberinya tanggung jawab untuk memimpin integrasi jaringan pusat seni bela diri.
Sebuah kesempatan emas untuk menambah wawasan sekaligus pengalaman nyata bagi gadis itu.
Tepat pukul sepuluh pagi, Xynthia tiba di pusat kebugaran bela diri berantai milik Aliansi Bisnis Wucheng, dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.
Ia datang bersama puluhan staf yang sementara dipindahkan dari Yangcheng dan Shanghai.
Meskipun Aliansi Bisnis Wucheng telah resmi dinyatakan bangkrut, namun karena proses pengemasan dan pelepasan aset masih berlangsung, para pegawai tetap menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.
Begitu Xynthia dan rombongannya melangkah masuk ke dalam aula utama pusat bela diri No. 1, seorang staf pelayanan menghampiri mereka dan berkata dengan sopan,
“Maaf, beberapa hari ini kami sedang tidak beroperasi. Silakan datang di lain waktu.”
Bab 3634
Saat staf tersebut bicara, beberapa petugas keamanan berseragam mendekat dari kejauhan. Tatapan mereka penuh kewaspadaan tertuju pada Xynthia dan rombongannya.
“Kami datang untuk mengambil alih jaringan pusat bela diri yang sebelumnya berada di bawah naungan Aliansi Bisnis Wucheng.”
“Karena situasinya mendesak, pemberitahuan resmi belum sempat disebarkan.”
“Tapi tenang saja, ini hanya proses peralihan kepemilikan. Tidak akan berdampak pada pekerjaan maupun gaji kalian.”
Nada suara Xynthia terdengar mantap. Ia sudah mempersiapkan segalanya dengan matang, dan kini tampil bak seorang profesional.
“Nama saya Xynthia. Mohon hubungi pihak manajemen Anda agar dapat segera melakukan proses serah terima.”
Sambil berbicara, salah satu asistennya menyerahkan dokumen resmi ke meja depan untuk diperiksa.
“Mengambil alih pusat kebugaran bela diri?”
Resepsionis itu terlihat terkejut, namun tampaknya ia sudah mengetahui sesuatu mengenai peristiwa yang terjadi sebelumnya, sehingga ia tidak banyak berkomentar.
Ia hanya mengangguk dan bergegas masuk ke dalam.
Tak lama kemudian, belasan pria dan wanita berpakaian elegan keluar dengan mengiringi seorang wanita tinggi semampai, berparas menawan.
Dia adalah Audrey, selir ketujuh belas dari tujuh puluh dua selir dalam tiga istana dan enam halaman milik Jeff.
Hari ini, ia mengenakan setelan profesional yang rapi, rambutnya disanggul anggun, riasan wajahnya halus sempurna. Ia tampak memesona sekaligus penuh wibawa.
Namun sorot matanya membawa arogansi yang kentara. Ia menatap Xynthia dan rombongan dari posisi seolah-olah mereka hanyalah rakyat biasa di hadapan bangsawan.
Resepsionis menunjuk ke arah Xynthia dan berkata, “Bos Lopez, merekalah yang datang membawa dokumen untuk mengambil alih pusat kebugaran bela diri.”
“Halo, saya Xynthia dari Martial Hall. Meskipun semuanya berlangsung cukup mendadak, kami kini secara resmi mengambil alih tempat ini.”
Xynthia melangkah maju dan menyodorkan kartu namanya dengan sikap santun namun tegas.
“Siapa kamu, gadis manis?”
Audrey menatapnya dengan pandangan merendahkan, seolah-olah Xynthia hanyalah anak kecil yang sedang bermain bisnis.
“Mengambil alih jaringan pusat bela diri?”
Ia terkekeh sinis, mengabaikan sepenuhnya dokumen dan kartu nama Xynthia, lalu bertanya dengan suara dingin, “Siapa yang menyuruhmu datang ke sini?”
Wajah Xynthia menegang, namun ia segera menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri, lalu berkata dengan tenang,
“Kami telah melalui prosedur resmi untuk mengemas seluruh aset atas nama Aliansi Bisnis Wucheng.”
“Hari ini, saya datang untuk mengambil alih secara sah.”
“Ini dokumen kami.”
Xynthia memberi isyarat kepada asistennya, yang langsung mengeluarkan berkas-berkas yang diperlukan.
“Dokumen? Dokumen macam apa itu?”
Audrey mencibir, lalu dengan gerakan dramatis, ia menjatuhkan dokumen-dokumen tersebut ke lantai dengan suara keras. Wajahnya menampilkan senyuman sinis yang tak menyenangkan.
“Siapa kamu, sampai merasa pantas mengambil alih aset keluarga Bauer?”
“Apakah kamu kehilangan akal sehat, atau otakmu kebanjiran air?”
“Sebelum datang, tidakkah kamu memeriksa dulu siapa yang benar-benar memiliki tempat ini?”
“Dengarkan baik-baik. Pusat bela diri, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan yang dulunya dikuasai oleh Aliansi Bisnis Wucheng, kini seluruhnya telah dialihkan ke nama Tuan Muda Bauer.”
“Joseph sendiri yang menandatanganinya tadi malam!”
“Jadi sekarang, Tuan Muda Bauer adalah penguasa tunggal industri ini.”
“Kalian datang membawa dokumen yang tidak jelas asal-usulnya dan ingin menyita aset milik Tuan Muda Bauer?”
“Sudahkah kalian siap menanggung konsekuensinya?”
Ekspresi Xynthia berubah tegang. Ia berbisik dengan nada tak percaya, “Itu tidak mungkin…”
“Apakah kamu ditipu?”
“Joseph sudah jatuh bangkrut. Apa gunanya surat perjanjian dari orang yang sudah kehilangan segalanya?”
“Kami punya dokumen resmi di sini!”
“Bos Lopez, saya menyarankan Anda segera menghubungi Tuan Muda Bauer untuk menghindari kesalahpahaman.”
“Bagaimanapun juga, Tuan Muda Bauer adalah sahabat baik dari kakak iparku.”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 3633 – 3634 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 3633 – 3634.
Leave a Reply