
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 3345 – 3346 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 3345 – 3346.
Bab 3345
Meskipun berhasil meloloskan diri dengan penuh perjuangan, Sienna enggan mengungkapkan kejadian yang baru saja menimpanya, apalagi lokasi persembunyiannya. Ia takut dimarahi oleh sang ayah.
Namun, begitu ia mengingat kembali perlakuan yang diterimanya, amarah mendidih dalam dadanya. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, diguncang oleh emosi yang tak tertahankan.
Tanpa menunggu lebih lama, ia segera meraih ponselnya dan mengirim sebuah pesan.
Di sisi lain, Harvey menatap Sienna dengan senyum tenang. Ia menyerahkan sebotol soda dingin dan berkata dengan nada datar, “Tenang saja, aku di sini. Duduklah dan saksikan pertunjukannya.”
“Orang-orang India ini, sebagian besar memang angkuh. Mereka merasa lebih unggul, bahkan ketika berada di wilayah kita, Daxia.”
“Hari ini mereka bertemu denganku. Tentu harus diberi pelajaran.”
“Kita menginginkan negara ini berdiri tegak, makmur, dan bangkit secara damai—bukan diinjak-injak bangsa lain.”
“Siapa pun yang berani meremehkan Daxia, akan mendapat balasan. Tak peduli seberapa jauh dia bersembunyi.”
Wajah Harvey tampak santai, seolah tak terbebani apa pun. Namun di balik ketenangan itu tersembunyi kilatan mematikan.
Dulu, di medan tempur Eurasia, ia pernah menghajar habis para dewa perang dari India tanpa ragu.
Sekarang, hanya karena beberapa anak muda India berlagak jagoan di Wucheng?
Apakah ini lelucon?
* * *
Pada saat hamper bersamaan, di balik ruangan mewah lantai dua, seorang pria botak berjalan masuk dengan tertatih. Tubuhnya ringkih dan langkahnya gontai.
Puluhan pasang mata menatapnya terkejut saat ia melangkah menuju meja kopi besar di tengah ruangan, lalu jatuh berlutut dengan suara keras, duk!
Di seberangnya terdapat sebuah sofa mewah.
Di atas sofa, duduk sepasang pria dan wanita.
Pria itu adalah seorang pemuda India berpakaian jubah putih, dengan wajah pucat namun mengandung aura dominan yang memancar tajam.
Meski tampak lemah secara fisik, aura kekuasaan yang melekat pada dirinya amat menakutkan—bekas dari kekuasaan panjang yang ia emban.
Dia adalah Fredo Garcha, salah satu tokoh utama di Kuil Surgawi Tianzhu sekaligus direktur muda Kamar Dagang Tianzhu.
Di sampingnya duduk seorang wanita muda, usianya diperkirakan sekitar dua puluh tahun.
Wajahnya lembut, posturnya anggun, dan ia mengenakan stoking hitam Balenciaga yang mempertegas keindahan kakinya yang jenjang.
Dialah Dahlia, putri kesembilan dari Keluarga Johnings—sosok wanita yang memesona sekaligus dingin bak salju.
Ketika melihat si botak bersama beberapa orang lain masuk dengan wajah bengkak, memar, dan penuh rasa malu, Dahlia hanya melirik sekilas dengan sikap tak acuh.
Ia masih tenang menyeruput anggur merah di tangannya, seolah kejadian itu tidak ada hubungannya dengan dia.
“Nona Kesembilan, kami tadi dihajar seorang bajingan!” Pria botak itu mulai berbicara, suaranya mengandung dendam yang tertahan. Ia tak berani menyampaikan kebenaran, maka Harvey pun ia fitnah tanpa ragu.
“Dia tidak hanya menyergap kami, tetapi juga merebut wanita itu!”
“Bahkan dia mengaku sedang berada di Ruang No. 1, dan… dan menyuruh Anda bersujud serta meminta maaf!”
“Tuan Myers pun dibawa pergi. Bahkan… semua tulangnya patah!”
Ketika menyampaikan hal itu, si botak menggertakkan giginya dengan marah. “Nona Kesembilan, orang itu sungguh terlalu sombong! Keterlaluan dan sangat tidak tahu diri!”
Para pria berotot yang berdiri di sekeliling langsung saling berpandangan. Ada keterkejutan yang tak mampu mereka sembunyikan.
Di kota sekecil Wucheng ini, siapa yang berani menantang Geng Overlord dan Keluarga Johnings?
Orang itu benar-benar mencari mati!
Terlebih lagi, dia bahkan berani menyakiti tamu terhormat dari Keluarga Johnings—orang India yang begitu dihormati.
Orang seperti itu… sudah tidak memiliki masa depan.
Saat mendengar bahwa anak buahnya telah dipermalukan, Fredo yang sedang menyesap anggur perlahan meletakkan gelasnya dan berkata dingin, “Apakah kamu sudah menyebutkan nama Kuil Surgawi?”
“Sudah, Tuan!” Si botak mengangguk cepat.
“Tapi dia sama sekali tidak peduli, bahkan menyuruh Anda bersujud dalam waktu sepuluh menit.”
“Jika tidak, katanya Anda takkan bisa meninggalkan Daxia dan akan tinggal dan membusuk di sini… selamanya!”
Bab 3346
Sorot mata Fredo seketika berubah tajam. Sebagai anggota kasta tinggi di India, belum pernah sekalipun ia dipermalukan seperti ini.
Namun, sebagai tokoh penting dan penuh perhitungan, ia menarik napas dalam-dalam. Perlahan, amarah di wajahnya pun menghilang tanpa bekas.
Dalam hati, tentu ia ingin turun tangan sendiri dan menghancurkan pemuda Daxia yang berani mempermalukannya. Tapi Fredo bukan orang bodoh.
Hari ini, dia adalah tamu dari Geng Overlord dan Keluarga Johnings. Jika ia marah, yang lebih merasa direndahkan justru Dahlia.
Apalagi saat ini Keluarga Johnings sedang berada dalam fase pertumbuhan yang sangat krusial. Sedikit saja martabat mereka tercoreng, reputasi yang dibangun dengan susah payah akan runtuh seketika.
Mereka tak boleh menjadi bahan tertawaan!
Dengan logika dingin itu, Fredo yang telah mengendalikan emosinya pun tersenyum tipis. Suaranya ringan, seolah kejadian itu hanya gangguan kecil. “Menarik juga, tapi tak mengejutkan.”
“Kuil Surgawi kami tak punya fondasi kuat di Daxia, jadi wajar kalau diremehkan.”
“Kalau bukan begitu, Eli dan ayahnya tidak akan dipermalukan beberapa hari lalu dan kini berlutut di depan rumah sakit.”
“Daxia memang negeri penuh bakat. Wucheng pun menyimpan banyak tokoh tersembunyi.”
Sekilas, kata-kata itu terdengar merendah. Tapi siapa pun yang cukup peka akan menangkap bara api kemarahan di balik nada tenang Fredo.
Ia memang tampak mundur, tapi sebenarnya sedang memancing Dahlia agar bertindak lebih jauh dan menginjak habis pemuda Daxia itu demi harga diri mereka bersama.
Namun, Dahlia bukan wanita biasa. Tatapannya dingin saat melirik Fredo. Ia tahu persis apa yang sedang pria itu rencanakan.
Sebagai pewaris keluarga Johnings, dia terbiasa menghadapi berbagai intrik. Ketika situasi memanas, dia justru terlihat lebih tenang daripada sebelumnya.
Wajahnya tak berubah sedikit pun, posisi gelas anggurnya pun tetap sama. Ia menyesap pelan, lalu mengarahkan pandangan pada pria botak, suaranya ringan namun berisi kekuatan.
“Keluarga Johnings dan Geng Overlord dikenal di mana-mana, dan Kuil Surgawi memiliki fondasi yang dalam.”
“Gabungan kekuatan seperti ini bahkan mampu membuat keturunan tidak langsung dari lima klan utama sekalipun memilih mundur.”
“Lalu siapa yang berani menantang kita?”
“Apakah dia berasal dari tempat suci bela diri? Atau keturunan keluarga bergengsi?”
Senyumnya terlihat manis, tetapi sorot matanya tajam seperti es yang menusuk.
Pria botak itu langsung bergidik mengingat tatapan Harvey yang tak gentar. Ia pun bersuara pelan, “Nona Jhohnings, Anda benar.”
“Pihak lawan mungkin memang punya latar belakang yang kuat. Dia tampaknya memiliki kekuasaan, serta hubungan luas dengan pemerintah dan dunia bawah Wucheng…”
“Latar belakang?”
“Koneksi?”
“Kekuatan?”
Dahlia menyilangkan kakinya dengan anggun, ekspresinya dipenuhi ejekan yang dingin.
“Seberapa kuat latar belakangnya?”
“Seberapa dalam koneksinya?”
“Seberapa besar pengaruhnya?”
“Di kota kecil seperti Wucheng ini, bisakah seseorang lebih kuat daripada kami, Keluarga Johnings?”
“Kamu pikir ini lelucon?”
Tanpa berkata lebih lanjut, Dahlia menjentikkan jarinya ringan.
Sebuah token emas mungil tiba-tiba muncul di tangannya—sebesar telapak tangan, dengan tulisan besar ‘Emas’ di atasnya.
“Bawa token ini. Pergilah pada si buta itu!”
“Katakan padanya untuk mematahkan lengannya sendiri, lalu memandikan wanita yang diinginkan Tuan Muda Garcha dan kirim dia ke sini!”
“Suruh dia berlutut di depan pintu, bersujud selama sepuluh menit…”
“Baru setelah itu semua masalah dianggap selesai.”
“Jika dia menolak atau mengabaikan kesempatan ini—”
“Katakan padanya, aku Dahlia akan membunuh siapa pun yang menghalangi jalanku, dan menghancurkan dewa maupun Buddha yang menghalangi langkahku!”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 3345 – 3346 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 3345 – 3346.
Leave a Reply