
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 3219 – 3220 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 3219 – 3220.
Bab 3219
“Ngomong-ngomong, Joseph juga telah membujuk mertuamu untuk bekerja sama demi menyelamatkan dirimu,” ujar Ansel, menambahkan dengan suara pelan.
“Tapi istrimu, Mandy, menolaknya,” lanjutnya.
“Sudah bisa ditebak.”
Harvey tersenyum tipis mendengar hal itu. Ia mengangkat bahu dan bergumam, “Tampaknya Tuan Muda Ketigabelas Joseph sangat mengharapkan aku lenyap dari muka bumi.”
“Dia melakukan semua kebaikan itu, pertama, untuk menarik perhatian Mandy. Ia ingin terlihat sebagai pria yang mulia di matanya.”
“Kedua, dia ingin aku lolos dari apa yang disebut sebagai hukuman kerajaan. Dengan demikian, dia bisa secara terbuka memanfaatkan kekuatan dunia bawah untuk membalaskan dendam pada Jordan.”
“Dan ketiga, bahkan jika dia tidak melancarkan balas dendam secara langsung, Joseph tetap bisa menjadikan kesaksian palsu ini sebagai alat tawar-menawar untuk memaksaku bertekuk lutut.”
“Selama aku tidak menyerah dan tetap menolak patuh, dia tinggal menyebarkan berita itu ke media dalam sekejap. Akibatnya, aku bisa mati tanpa ada yang mengubur.”
“Keluarga Bauer memegang kendali penuh atas media di Wucheng.”
“Selain itu, mereka juga menguasai sebagian besar kekuatan bela diri di kota ini.”
“Belum lagi tempat sakral seperti Istana Emas dan Gerbang Naga. Dari enam geng besar di dunia bawah, tiga di antaranya punya ikatan erat dengan keluarga Bauer.”
Raut wajah Ansel tampak serius. Tatapannya menjadi sedingin baja.
“Jika rencana Joseph benar-benar berhasil, dia bisa berada di posisi menyerang maupun bertahan.”
“Entah menundukkanmu, atau langsung melenyapkanmu.”
“Aku tak menyangka bocah itu punya rencana sejauh dan sekompleks ini.”
“Pantas saja ia mampu bertahan dan bahkan bangkit di tengah persaingan sengit antara Tuan Muda Bauer lainnya.”
“Padahal di permukaan, ia selalu tampil ramah, sopan, dan terlihat begitu santun pada siapa pun.”
“Ternyata, diam-diam dia menyusun langkah keji di balik layar.”
Ansel menarik napas panjang. Sebagai bagian dari lingkaran elit di Wucheng, dia cukup sering berinteraksi dengan Joseph.
Kini, setelah menyadari semuanya, ia merasa ngeri dan waspada.
Sepertinya diriya harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengannya. Jika sedikit saja lengah, bisa-bisa terjebak dalam skema liciknya.
“Benar,” sahut Harvey dengan nada ringan namun dingin. “Niat baik Joseph itu tak hanya tak membawa manfaat apa pun bagiku, justru bisa menjadi batu besar yang menghancurkanku.”
“Kalaupun tidak sampai membuatku hancur sepenuhnya, dia tetap bisa menggunakan celah ini untuk terus menindasku.”
“Hanya satu hal yang bisa kukatakan—Tuan Muda Bauer yang satu ini punya ambisi yang luar biasa.”
Ansel mengerutkan kening, lalu bertanya hati-hati, “Tuan York, maksud Anda…”
Harvey tersenyum kecil. “Aku memanggilmu ke sini bukan untuk meminta dibebaskan.”
“Ini soal menegakkan hukum secara adil. Jangan izinkan siapa pun mengotak-atik bukti atau mengubah kesaksian.”
“Kita harus tetap berada di jalur yang benar untuk menangani kasus ini!”
“Jangan karena identitasku, lalu membuat pengecualian.”
“Kita harus menjamin bahwa semua orang berada di bawah perlindungan dan pengawasan hukum yang setara!”
“Kita tidak boleh menuduh orang baik secara sembarangan, dan kita juga tak bisa membiarkan penjahat melenggang bebas.”
Saat mengucapkan kalimat terakhir, mata Harvey menyipit sedikit. Dalam hatinya, dia masih mengakui bahwa Mandy adalah wanita yang patut dihormati.
Di tengah situasi seperti ini, dia tetap memahami bahwa hukum kerajaan harus ditegakkan.
Kalau tidak, bisa saja dia terseret ke dalam jebakan licik Joseph, dan hasilnya tentu akan fatal.
Ansel mengangguk pelan. “Tuan York, tenang saja. Saya akan memimpin langsung penanganan kasus ini. Tidak akan kubiarkan siapa pun mengganggu proses penyelidikannya.”
Namun ia tak bisa menutupi kekhawatiran di wajahnya.
“Sayangnya, jika melihat bukti yang ada sekarang, situasinya memang tidak menguntungkan untuk Anda.”
“Anda ingin keluar dari sini tanpa cedera sedikit pun… tapi itu hampir mustahil.”
Ansel memahami betul bahwa jika Harvey bersedia mengungkapkan identitasnya yang sesungguhnya, dia bisa membalikkan keadaan dalam sekejap.
Namun, jika langkah ekstrem itu benar-benar diambil, maka reputasi Harvey akan ternoda.
Bab 3220
Ansel paham betul—dengan prinsip kuat yang dipegang Harvey, ia tidak akan membiarkan hal semacam itu terjadi.
“Benar, sulit bagiku untuk bebas hanya berdasarkan bukti di tempat kejadian,” ucap Harvey tenang.
“Tetapi kalau kita menyelidiki mulai dari rekaman video itu, mungkin kita bisa menemukan celah.”
Ansel menyipitkan mata. “Video?”
Harvey mengangguk. “Di Wucheng, tak banyak orang yang mampu melakukan penyamaran tingkat tinggi, bukan?”
Ansel terdiam sejenak, lalu matanya membulat. “Biksu India itu!”
“Wucheng memang memiliki hubungan sejarah dengan India. Para biksu sesat dari sana pernah berkali-kali datang untuk menyebarkan apa yang mereka klaim sebagai ajaran Buddha India.”
“Dan teknik yoga yang mereka kuasai memungkinkan seseorang mengubah penampilannya secara ekstrem.”
“Ini pelanggaran serius. Aku akan mengurusnya!”
Tanpa membuang waktu, Ansel langsung berdiri dan hendak melangkah keluar.
Bang!
Tiba-tiba, pintu ruang pemeriksaan terbuka dengan keras, ditendang dari luar.
Beberapa detik kemudian, tujuh hingga delapan pria dan wanita berpenampilan rapi masuk. Mereka mengelilingi seorang pria muda berbaju jas yang tampak seperti seorang pejabat tinggi.
Usianya belum sampai tiga puluh, namun auranya begitu mengintimidasi, menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang memiliki masa depan cemerlang.
Di belakangnya, Vivian dan beberapa orang lainnya ikut menyusul.
Harvey memandang pria itu dengan santai. Wajahnya mirip Ansel hingga tujuh puluh persen, tapi karakternya jauh lebih stabil dan penuh wibawa.
Kehadirannya seolah membuat suhu ruangan merosot.
Bahkan para detektif dari kepolisian yang ikut bersamanya tampak terdiam. Sebagian dari mereka terlihat menggigil samar.
Ansel sempat terpaku, lalu buru-buru berseru, “Kakak? Kenapa kamu bisa datang ke sini!?”
Bersamaan dengan itu, ia berbisik kepada Harvey, “Tuan Muda York, ini kakak tertua saya—Nelson Torres. Dia adalah wakil komandan kedua di pemerintahan Wucheng.”
Harvey menyipitkan mata dan mengamati Nelson dengan penuh ketertarikan.
Namun pria itu tak langsung memandang Harvey. Ia menatap Ansel dengan wajah muram, lalu membuka suara dengan dingin, “Aku tahu kamu ceroboh dan sembrono. Mana mungkin aku tidak datang?”
“Kamu pernah dilatih langsung oleh pelatih kepala!”
“Sekarang kamu menjabat sebagai Kepala Kantor Polisi Wucheng!”
“Kamu seharusnya tahu apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan!”
“Tidakkah kamu sadar bahwa tindakan bodohmu ini hanya akan mempermalukan keluarga Torres?”
Ansel mencoba menjelaskan, “Kak, sebenarnya Tuan York—”
“Diam!” bentak Nelson dengan suara menggelegar.
“Aku tidak butuh penjelasanmu!”
Ia kemudian melangkah mendekati Harvey. Tangan di belakang punggung, wajahnya penuh ketegasan.
“Namamu Harvey York, bukan?”
“Aku sudah mengecek identitasmu sebelum datang.”
“Meski kamu menantu dari keluarga Jean di Modu—salah satu dari sepuluh keluarga terkemuka—”
“Namun selama kamu berada di wilayah Wucheng, jika kamu membunuh atau melakukan kejahatan, maka semuanya harus diproses sesuai hukum kerajaan!”
“Aku tidak peduli bagaimana kamu mengenal adikku. Tapi dengar baik-baik: selesaikan masalahmu sendiri!”
“Keluarga Torres tidak akan pernah mencampuri atau menyalahgunakan kekuasaan untuk melindungi siapa pun!”
“Jangan coba-coba menyeret adikku ke dalam kasusmu, Harvey!”
“Jangan sampai kamu menghancurkan dirimu sendiri, apalagi mencelakakan orang lain!”
Nelson memandang Harvey dengan sinis. Di matanya, Harvey hanya seorang menantu yang menumpang hidup, dan kini mencoba menyeret adiknya ke dalam kasus pembunuhan?
Dia sama sekali tidak menoleransi tindakan tercela semacam itu dalam keluarganya.
Begitu mendengar kabar ini, Nelson langsung datang ke Kantor Polisi Wucheng.
Harvey tetap tenang. Ia menjawab tanpa gentar, “Tuan Torres, bukan begitu maksud saya.”
“Anda telah salah paham.”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 3219 – 3220 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 3219 – 3220.
Leave a Reply