
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 2991 – 2992 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 2991 – 2992.
Bab 2991
Berdiri di hadapan kerumunan, ekspresi Julian tetap membeku, sedingin salju yang tak tersentuh mentari.
Di depannya, berdiri tegak seorang pria dengan kedua tangan bersilang di belakang punggung. Raut wajahnya santai, nyaris tak menunjukkan emosi—seolah dunia tak ada sangkut pautnya dengannya.
Harvey York.
Saat sosok itu tertangkap dalam pandangan, secercah ketakutan menyelinap diam-diam di kedalaman mata Julian.
Sebab lelaki inilah yang pernah menjatuhkannya dari puncak kejayaan menuju jurang kehinaan.
Andai Marcel tidak memberikan kesempatan kepada Penjaga York kali ini, mungkin selamanya Julian tidak akan diberi wewenang untuk memimpin pasukan lagi.
Namun sekarang, inilah saatnya. Sebuah peluang emas untuk bangkit dari keterpurukan.
Jika dia mampu mencetak kemenangan dalam satu pertempuran ini, Julian sangat yakin dirinya layak untuk turut serta dalam perebutan posisi tuan muda dari Keluarga York cabang Makau-Hong Kong.
Meski sampai detik ini, kualifikasi itu belum berpihak padanya.
Maka dari itu, setelah tatapan Julian berlalu dari Harvey, ia mengalihkan pandangannya ke deretan bangunan yang berdiri tak jauh dari sana.
Jaraknya tidak lebih dari tiga ratus meter dari tempat mereka berpijak.
Namun karena Harvey dan pasukannya memanjat dari sisi tebing di balik gunung, keberadaan dinding luar bangunan itu nyaris tak memiliki makna lagi.
Nyatanya, kecil kemungkinan penghuni Perguruan Shindan membayangkan bahwa suatu hari akan datang musuh yang dengan nekat memanjat tebing tanpa mengindahkan resiko.
Atau barangkali, sejak berdirinya Perguruan Shindan ratusan tahun silam, tempat ini belum pernah mengalami serangan frontal ataupun pembantaian.
Kepercayaan diri yang berlebihan telah menjelma menjadi kelengahan.
Mereka yakin, tak ada satu pun pihak yang cukup berani mengusik apalagi menyerang kediaman Perguruan Shindan.
Akibatnya, kewaspadaan mereka justru melemah terhadap bahaya yang mengintai di depan mata.
Bahkan jumlah penjaga di sisi ini jauh lebih sedikit dibandingkan di area depan. Patroli pun terkesan asal-asalan—sensor cahaya dan inframerah berjalan dengan ritme lambat, nyaris mengundang cela.
“Tuan York, Anda pasti paham apa misi kita dalam ekspedisi ini.”
Julian menarik napas dalam, menajamkan pandangan ke arah depan dengan mata menyipit.
“Target kita adalah menangkap mantan pemimpin organisasi Misfortune, Melissa.”
“Berdasarkan informasi yang telah terverifikasi, dialah dalang eksekusi insiden yang terjadi sepuluh tahun lalu.”
“Selama kita bisa menangkapnya hidup-hidup, maka tragedi masa lalu itu mungkin akhirnya bisa terungkap.”
Namun Harvey hanya melirik Julian dengan tenang, lalu tertawa pelan.
“Julian, apakah kamu sedang tidak dalam kondisi mental yang baik?”
“Menumbangkan Melissa adalah tugasmu, bukan tugasku.”
“Aku hadir di sini bukan untuk bertarung, melainkan untuk memastikan agar pemimpin Misforune ini tidak mati karena kecelakaan.”
“Sederhananya, aku hanya seorang pengawas. Paham maksudku?”
“Kamu yang memikul beban tugas, bukan aku.”
Mendengar ucapan Harvey, sorot mata Julian sedikit bergetar. Ia membalas dengan nada dingin,
“Kalau begitu, Tuan York, apakah Anda juga meyakini bahwa keluarga kami terlibat dalam insiden sepuluh tahun lalu?”
Harvey menjawab dengan santai, nyaris tak peduli,
“Entah ada kaitannya atau tidak, itu bukan kita yang menentukan. Kebenaran akan diungkap oleh bukti-bukti.”
“Tapi jika Melissa mati di tanganmu, jangan salahkan aku bila mencurigaimu telah menghilangkan jasad beserta barang buktinya.”
“Jadi, jika kamu yakin keluargamu tak terlibat, saran pribadiku: selamatkan nyawa Melissa.”
“Bagaimanapun juga, menurutku, kamu masih punya peluang besar untuk dipromosikan.”
Mendengar pernyataan itu, mata Julian memancarkan kilatan berbeda.
Itulah alasan lainnya dia bersedia menempuh risiko besar dan memimpin Penjaga York menyeberangi lautan menuju negeri kepulauan ini.
Sebab bila terbukti bahwa cabang ketiga Keluarga York Makau-Hong Kong tidak terkait dengan tragedi satu dekade silam,
Dan jika Julian menjadi pihak yang membawa pembuktian itu ke hadapan dunia,
Maka mungkin, secercah harapan untuk naik peringkat dalam klan akhirnya akan menjadi kenyataan.
Bab 2992
Kalau tidak, melihat kondisi Julian saat ini, mana mungkin dia bisa menyelesaikan tugas ini dengan tenang?
Namun, yang membuatnya sedikit terusik adalah satu hal—kehadiran Harvey yang tiba-tiba di tempat ini. Ia masih belum sepenuhnya memahami tujuan pria itu datang.
Julian menyipitkan mata, memandangi Harvey beberapa detik, sebelum akhirnya bersuara lembut namun tajam, “Tuan Muda York, tolong katakan sejujurnya.”
“Meskipun Anda memiliki kedekatan khusus dengan Keluarga York wilayah Makau-Hong Kong, bahkan bisa dibilang sebagai cabang dari keluarga tersebut…”
“Tapi, apa sebenarnya hubungan konflik internal Klan York dengan Anda?”
“Untuk apa Anda begitu dalam mencampuri urusan internal Klan York wilayah Makau-Hong Kong?”
“Apakah benar seperti yang dibicarakan banyak orang—bahwa Anda, sebagai orang luar, ingin mempertaruhkan nasib dan masa depan Klan York?”
Harvey tersenyum samar, tidak tergesa menjawab. “Jabatan yang lebih tinggi?” gumamnya. “Posisi yang kamu anggap mustahil untuk diraih… tidak berarti apa-apa bagiku.”
“Terlepas dari apakah kamu percaya atau tidak…”
“Aku ikut campur dalam urusan keluarga York Makau-Hong Kong hanya karena masalah ini berkaitan dengan keamanan gerbang selatan Daxia.”
“Selama pemimpin tertinggi bisa menjamin keamanan perbatasan selatan…”
“Maka, apakah itu Vince, Queenie, atau kamu sendiri, Julian—bagiku semuanya sama saja.”
“Bisa jadi sekarang kamu belum memahami ucapanku.”
“Tapi suatu saat, ketika kamu telah sampai pada titik tertentu, kamu akan mengerti maksudnya.”
Harvey merentangkan tangan, menepuk pelan bahu Julian dengan ekspresi yang menyiratkan emosi dan tekad kuat di baliknya.
“Oke, Julian, tak perlu banyak bicara lagi.”
“Kita tidak punya banyak waktu—ayo mulai sekarang.”
“Jika kita menunda, saat matahari terbit nanti, semuanya sudah terlambat.”
Begitu selesai berbicara, Harvey melambaikan tangannya dengan sikap santai, memberi isyarat.
Tiba-tiba, dari balik kerumunan di belakangnya, lebih dari selusin pasukan elit dari Istana Naga Makau-Hong Kong segera bergerak cepat. Yang memimpin pasukan itu tak lain adalah Yoana.
Tak satu pun menduga bahwa Harvey benar-benar membawa bala bantuan dari Istana Naga.
Namun, bila dipikir-pikir, hal itu bukanlah sesuatu yang aneh. Istana Naga selama ini memang menjadi pilar utama dalam urusan eksternal Daxia. Perannya berbeda dari Penjara Naga maupun Gerbang Naga.
Ketika berkaitan dengan peperangan luar, Istana Naga adalah ujung tombak kekuatan.
Di bawah komando Harvey dan Julian, pasukan elit yang telah dipilih secara cermat dari Istana Naga Makau-Hong Kong bergerak menyusup ke dalam kegelapan malam, membaur bersama bayangan. Yoana memimpin mereka dengan ketegasan tanpa suara.
Sesaat kemudian, mereka telah berada di dinding belakang gedung.
Begitu suara tembakan panah terdengar, tubuh-tubuh para anggota Perguruan Shindan mulai berguguran satu demi satu. Jika tidak memperhatikan dengan seksama, hampir mustahil membedakan apa yang sedang terjadi.
Julian menyaksikan semua ini dengan sorot mata yang membara.
Harus diakui, kekuatan Daxia memang pantas disebut sebagai fondasi sejati negeri ini.
Sekarang Istana Naga Makau-Hong Kong ada di bawah kendali Harvey, kekuatan yang ditampilkan pasukannya tetap menggetarkan dan menakutkan.
Julian sempat tertegun—bagaimana mungkin Harvey bisa mengerahkan kekuatan sebesar ini hanya dalam waktu singkat di wilayah Hong Kong dan Makau?
Yang bisa dia simpulkan hanya satu: beruntunglah karena Harvey tidak pernah menganggap Klan York Makau-Hong Kong sebagai musuh sejatinya.
Jika itu yang terjadi, maka sejak kemunculannya, posisi Klan York di wilayah tersebut pasti sudah terguncang hebat.
“Serbu…”
Setelah beberapa saat terdiam, Julian menarik napas panjang, membuang segala pikiran yang berkecamuk. Ia mengangkat tangannya, lalu mengayunkannya dengan tegas ke depan.
Detik berikutnya, tiga ratus pasukan Penjaga York melesat ke depan seperti air bah yang dilepaskan dari bendungan.
Pasukan itu segera membentuk formasi rapi, lalu menyerbu menuju gedung-gedung yang berdiri angkuh dalam kegelapan menjelang fajar.
Aura dingin memancar dari tubuh mereka, membuat siapa pun yang berada di dekatnya merasakan hawa mengerikan menusuk tulang.
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 2991 – 2992 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 2991 – 2992.
Leave a Reply