
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 2963 – 2964 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 2963 – 2964.
Bab 2963
“Yang Terhormat Putri Keempat, saya datang hari ini atas permintaan langsung dari yang mulia Duke.”
“Karena perkara ini menyangkut nama baik serta kewibawaan keluarga kerajaan, yang mulia Duke bahkan memberiku lambang resmi keluarganya.”
“Melihat lambang itu, sama artinya seperti menyaksikan kehadiran beliau sendiri!”
Yang mulia Duke yang dimaksud oleh Marquis Duncan bukanlah orang sembarangan.
Ia adalah Menteri Dalam Negeri Kerajaan Inggris—jabatan yang sepadan dengan kepala pelayan agung Ratu. Seorang tokoh berpengaruh yang setiap ucapannya seolah menjelma hukum.
Kekuasaan yang digenggamnya di ranah kerajaan bisa jadi bahkan melampaui Perdana Menteri.
Maka, tak mengherankan jika Putri Keempat tampak terguncang mendengar pernyataan itu. Sorot matanya memburam, menyiratkan bahwa ia tengah memutar ribuan kemungkinan dalam benaknya.
Apa pihak Daxia mengirimkan nota diplomatik kepada kerajaan Inggris? Menuntut agar pelaku insiden di Kota Modu diserahkan?
Dengan tatapan penuh kewaspadaan, ia akhirnya bersuara. Nada suaranya tegas, namun terdengar tertekan.
“Marquis Duncan, bila Anda datang untuk membahas peristiwa di Kota Modu, maka izinkan saya memberi klarifikasi secara resmi kepada Kementerian Dalam Negeri di waktu mendatang.”
“Itu bagian dari strategiku menyangkut urusan dagang di Makau dan Hong Kong. Untuk saat ini, belum bisa saya jelaskan lebih jauh.”
“Insiden Kota Modu?”
Marquis Duncan tampak terkejut sesaat, tetapi lekas menyesuaikan sikap.
“Tenang saja, Putri Keempat. Meski topik itu sedang dalam proses evaluasi, Anda tidak menjadi subjek utama dalam perkara ini—setidaknya untuk sekarang.”
“Namun tentu saja, apabila terbukti bahwa Anda berada di balik semua ini, saya harap Anda menyelesaikannya secepat mungkin. Jangan sampai nama keluarga kerajaan tercoreng.”
“Kunjungan saya kali ini semata demi menjaga marwah keluarga kerajaan.”
“Dan bukankah seharusnya saya tahu dengan jelas apa yang sedang dilakukan oleh Yang Mulia Putri Keempat?”
“Bagaimana Anda akan mempertanggungjawabkan semua ini kepada Kementerian Dalam Negeri?”
Mendengar lontaran itu, dahi Putri Keempat berkerut tipis. Ia diam sejenak, menimbang setiap kata, sebelum akhirnya menjawab dengan suara berat, “Saya tidak memahami arah pembicaraan Anda.”
Marquis Duncan mengembuskan napas panjang, seakan kelelahan oleh kebekuan komunikasi ini. Ia lalu mengeluarkan sebuah tablet terenkripsi dari dalam jasnya.
Dengan gerakan tegas, ia membuka kunci layar dan meletakkannya di hadapan sang putri. Bunyi “pop” kecil terdengar ketika tablet itu menyentuh meja.
“Foto-foto ini mulai beredar di tangan para jurnalis papan atas dari lima surat kabar terbesar di London sejak pukul delapan tadi malam.”
“Kementerian Dalam Negeri pun telah menerima salinannya.”
“Begitu foto-foto ini jatuh ke tangan kami, kami langsung mengerahkan segala sumber daya untuk menghentikan penyebarannya—menguras waktu, tenaga, dan uang dalam jumlah besar.”
“Tapi, seorang jurnalis utama yang menerima foto-foto ini mengatakan bahwa sumber mereka menyebutkan akan ada berita besar yang muncul hari Senin.”
“Artinya… besok.”
“Putri Keempat, seharusnya Anda lebih memahami konteks dari semua ini dibandingkan kami di kementerian, bukan begitu?”
Putri Keempat mengambil tablet itu dengan ekspresi yang berubah serius. Saat pandangannya jatuh pada layar, rona wajahnya langsung menggelap. Rahangnya mengeras, dan dari sela-sela giginya lolos sebuah gumaman tertahan.
“Bajingan!”
“Benar-benar bajingan!”
Gambar yang terpampang di layar itu bukan sekadar foto, melainkan potongan dari sebuah rekaman video. Hanya ada tiga foto, namun semuanya berhasil menangkap satu momen genting—seseorang sedang berlutut.
Disebut ‘”‘seseorang’, karena wajah dalam foto tampak buram, seperti sengaja dikaburkan.
Namun pakaian dan perhiasan wanita dalam gambar itu mencolok, menjadi bukti tak terbantahkan bahwa sosok itu berasal dari keluarga kerajaan Inggris.
Apabila skandal ini tersebar ke publik, dampaknya akan menghancurkan kehormatan keluarga kerajaan. Dan inilah alasan utama Marquis Duncan datang secara langsung. Bukan karena basa-basi, melainkan sebuah krisis yang harus ditangani segera.
Putri Keempat memijat pelipisnya, merasakan denyut sakit menjalar ke seluruh kepala. Namun belum sempat ia mengatur napas, ponselnya tiba-tiba bergetar pelan di atas meja.
Dengan gerakan nyaris otomatis, ia mengangkatnya. Suara di seberang sana terdengar tenang, tapi tajam seperti sembilu, membuat giginya mengatup rapat karena amarah yang meluap.
“Halo, Putri Keempat.”
“Harvey!”
Nama itu meluncur begitu saja, nyaris seperti sebuah geraman. Putri Keempat mencengkeram ponsel erat-erat, seolah ingin meremukkannya. Apakah pria kurang ajar ini meneleponnya sekarang hanya untuk menyombongkan diri?
Bab 2964
“Kamu mengambil foto-foto ini untuk membuatku muak, bukan?”
Harvey menyunggingkan senyum tipis. “Tepat sekali. Aku sendiri tidak tahu bagaimana sudut pengambilan fotoku. Tapi, apakah kamu puas dengan hasilnya, Putri Keempat?”
“Kekanak-kanakan!” Putri Keempat mendengus tajam. “Bahkan kalau berita seperti ini tersebar dan berubah jadi skandal besar, yang tercoreng cuma aku!”
Putri Keempat masih santai, suaranya datar. “Lalu kerugian besar macam apa yang terjadi padaku?”
“Harvey, kamu pria dewasa, cerdas, dan memiliki kedudukan. Tidakkah kamu merasa ini terlalu kekanak-kanakan?”
Putri Keempat mencibir, bibirnya menyeringai dengan sinis, seolah menertawakan kelakuan pria di ujung sana.
Namun di balik senyumannya, ada perasaan aneh yang menggelayuti pikirannya. Di saat itulah, ia mulai merasa bahwa Harvey, yang selama ini dikenal tenang dan strategis, justru tampak tidak becus dalam menghadapi situasi.
Bukankah dia tahu dengan jelas bahwa istrinya telah diserang? Tapi alih-alih membalas secara langsung, dia malah memilih cara memutar seperti ini.
Sungguh gaya pengecut! Tak berani bertindak frontal, hanya mampu memainkan trik-trik murahan!
Harvey tetap dengan ekspresi kalemnya, senyumnya samar dan menusuk. “Kerugian besar? Apa alasan bagiku untuk merugikanmu? Memangnya kamu pantas mendapatkan perhatian sebesar itu?”
“Lagipula, untuk seorang putri sepertimu, apa salahnya jika aku membunuhmu?”
Ia menyandarkan tubuh sedikit ke belakang, lalu melanjutkan dengan nada santai, “Mungkin aku akan benar-benar menyinggung keluarga kerajaan Inggris.”
“Dan Victoria pasti akan segera datang menemuiku untuk menuntut penjelasan.”
“Tapi karena itulah aku tidak berniat menyentuhmu secara langsung.”
“Namun jika aku membiarkanmu begitu saja, rasanya aku tidak akan tenang. Terlebih kamu sudah berani menyakiti istriku.”
“Jadi, aku punya satu cara lain. Aku tidak akan membunuhmu… tapi aku akan menghancurkan reputasimu.”
“Besok, video tentang Putri Keempat yang mulia sedang berlutut di hadapan rakyat Daxia akan tersebar luas di seluruh media sosial, baik lokal maupun internasional.”
“Tenang saja, aku sudah menyiapkan banyak versi video. Dengan bantuan para penggiat dunia maya, video ini akan menjadi viral dan bertahan di puncak trending selama sebulan penuh.”
“Setelah itu, tidak peduli posisi apa yang kamu incar, atau strategi apa yang kamu susun, semuanya akan menjadi sia-sia.”
“Aku jamin, skandal ini akan menjadi bayang-bayang yang terus menghantui dan membuatmu kehilangan semua peluang emas.”
“Singkatnya, kamu sudah tamat…”
“Seorang putri yang pernah berlutut takkan pernah layak menjadi ratu.”
Kata-katanya seperti pisau tajam yang mengiris harga diri.
Penuh skandal…
Takkan pernah bisa sampai ke puncak?
Bahkan pasukan sibernya juga sudah disiapkan?
Siapkan dirimu menahan panasnya badai selama sebulan penuh…
Wajah cantik Putri Keempat kini memerah, rahangnya mengeras, gigi gemeretak menahan emosi. Tapi tiba-tiba, ia tersenyum lembut ke arah layar ponsel. “Tuan Muda York…”
“Apa? Mau bicara apa denganku?” Harvey bertanya ringan, nyaris terdengar malas.
Tanpa peringatan, Putri Keempat mengganti nada bicaranya. “Persetan denganmu…”
Harvey mengernyit jijik, menjawab dengan suara geli yang penuh penghinaan. “Jangan bercanda. Pamanku sudah tua renta, aku khawatir dia takkan kuat menanggung beban seberat ini.”
“Lagi pula, tujuan kalian berdua sebenarnya sama.”
“Aku bukan tipe orang yang suka mengendarai mobil bekas.”
Plaak!
“Dasar bajingan!”
Putri Keempat membanting ponselnya ke lantai dengan keras. Tangannya bergetar menahan amarah, berharap bisa menampar Harvey meski hanya lewat jaringan internet. Tapi tentu saja, itu tidak mungkin.
Para ksatria Kementerian Dalam Negeri yang berdiri di sekitarnya saling berpandangan, sebagian dari mereka mengernyit tipis.
Bagi mereka, emosi tak terkendali seperti itu mencerminkan kelemahan. Dan bagi seorang bangsawan, kelemahan adalah aib.
Marquis Duncan yang sedari tadi menyaksikan semua dengan tatapan datar, akhirnya angkat suara. Ia mendekat dengan langkah tenang, lalu menatap Putri Keempat.
“Putri, saya kira orang yang tadi menelepon Anda adalah orang yang merekam video itu?”
Putri Keempat tidak menjawab, tapi ekspresinya sudah cukup jadi pengakuan.
“Duke sudah tahu soal ini.” lanjut Marquis Duncan dengan suara datar. “Dan dia tidak peduli alasan di balik kamu berlutut, atau siapa yang memaksamu melakukannya.”
“Dia hanya menyuruhku datang untuk menyampaikan satu hal.”
“Jika besok video itu benar-benar tersebar, maka kegemparan akan tak terhindarkan.”
“Dan saat itu terjadi, pihak keluarga kerajaan akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menandatangani sebuah dokumen penting—dokumen yang menyatakan bahwa kamu bukan lagi bagian dari garis keturunan kerajaan.”
“Sederhananya, kalau kamu gagal menyelesaikan masalah ini, maka gelar sebagai pewaris keempat takhta akan lenyap darimu.”
Marquis Duncan menyunggingkan senyum ringan, lalu menatap Putri Keempat dengan sorot tajam penuh sindiran.
“Saya yakin puluhan calon pewaris lain di belakang sana akan sangat gembira mendengar kabar ini…”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 2963 – 2964 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 2963 – 2964.
Leave a Reply