Kebangkitan Harvey York Bab 2499 – 2500

Novel Rise to Power The Supreme Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bahasa Indonesia Lengkap.webp

Novel Kebangkitan Harvey York Bab 2499 – 2500 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.

Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 2499 – 2500.


Bab 2499

“Kamu melumpuhkan kelima anggota tubuh Master Takei? Termasuk bagian bawahnya juga?”

Nada suara Carol terdengar menggoda, sementara senyum main-main terpulas di wajahnya.

“Zinnia, tolong sisakan sedikit celah untuk kami… agar suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali.”

Ia mengucapkannya seolah semuanya hanya permainan kecil yang bisa ditertawakan.

Namun Zinnia tidak terbawa suasana. Ia menatap Carol tanpa ekspresi, hingga perempuan itu mendesis dengan nada sinis, “Jangan bersikap seolah-olah kamu korban di sini. Apa kamu tidak bersalah?”

“Kamu hanya ingin coba-coba peruntungan dan tampil agresif. Apa kamu benar-benar percaya aku, Carol, akan takut padamu dan keluargamu?”

“Kamu pikir kamu bisa mendapatkan sesuatu dengan menentangku?”

Nada suara Carol mulai berubah, menyiratkan ancaman yang lebih nyata. Ekspresi wajahnya menjadi kaku, dingin, nyaris menyeramkan.

Namun Zinnia tetap tenang. Tatapannya tajam, dan jawabannya dingin.

“Aku memberimu waktu satu menit,” ujarnya penuh tekanan.

“Kamu yang melakukannya, atau orang-orang kami yang akan melakukannya.”

Ucapan itu membuat rona wajah Carol gelap. Ia tidak menyangka bahwa Zinnia akan sama sekali mengabaikan keberadaannya, bahkan meremehkannya di depan umum.

Dengan napas tertahan, Carol akhirnya bersuara lirih, namun penuh kemarahan yang terkendali, “Apakah kamu tahu siapa Master Takei itu? Dia adalah kebanggaan perguruan Shinkage Negara Kepulauan!”

“Dan kamu tahu apa itu Shinkage Negara Kepulauan?”

“Itu adalah satu dari enam perguruan yang berkuasa di sana, dan statusnya sebanding dengan lima perguruan besar di Daxia!”

“Kamu melumpuhkan seluruh anggota tubuh Master Takei… apakah kamu ingin membawa keluargamu ke dalam pertarungan berdarah dengan Shinkage Negara Kepulauan?”

“Apakah kamu yakin keluargamu sanggup menanggung akibatnya?”

“Apakah menjadi raja kasino kecil membuat kamu dan keluargamu lupa batas kekuasaan kalian?”

Nada Carol semakin tajam, penuh tekanan. Wajahnya menunjukkan kesombongan dan kekuatan yang sengaja dipertontonkan. Ia berusaha mematahkan keteguhan Zinnia dengan mengungkit identitas Naoto Takei.

Namun Zinnia tetap tenang, seolah tak tergoyahkan.

“Masih ada tiga puluh detik,” ujarnya datar, dingin.

Carol mendengus, nadanya sarkastik. “Zinnia, kamu mengira dirimu sepenting itu?”

Di saat suasana semakin tegang, seorang pemuda dari Negara Kepulauan ikut melangkah maju. Tatapannya tajam, menyipit saat menatap Zinnia.

“Gadis, jangan sok suci!” teriaknya lantang. “Tuan Takei kami adalah putra Tetua Takei dari Shinkage!”

“Menjadi berkah yang luar biasa bahwa dia menyukaimu! Kamu dan keluargamu harusnya bersyukur, seolah telah mengumpulkan berkah selama delapan belas kehidupan. Jangan tolak kebaikannya!”

“Sudah kubilang, buka saja bajumu dan layani Tuan Takei!”

“Kalau tidak… aku bersumpah, kamu dan seluruh keluargamu akan dimusnahkan!”

Setelah mengucapkan ancaman itu, pemuda tersebut menyeringai bengis, lalu mengisyaratkan gerakan menggorok leher ke arah Zinnia. Arogan dan brutal!

Namun sebelum ancamannya sempat menancap lebih dalam, sosok Zummo melangkah maju. Detik berikutnya, kakinya menghantam perut pemuda itu.

Bang!

Tubuh pemuda itu terpental menghantam dinding. Belum sempat jatuh sempurna, Zummo kembali melesat seperti bayangan, menghantamkan tendangan kedua yang melemparkannya ke udara.

Klik!

Suara yang lirih namun menghantui. Kepala pemuda itu menghantam lantai kayu dan tak lama kemudian, napas terakhirnya terhembus. Udara keluar, namun tidak ada yang kembali masuk.

Hening.

Orang-orang dari Negara Kepulauan terdiam, linglung, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Pemuda itu, seorang tokoh muda yang dihormati dalam lingkaran mereka, dibunuh begitu saja oleh Zummo?

Satu serangan. Satu kematian.

Adegan itu menjadi penegasan mutlak atas kekuatan keluarga Hamilton yang menaungi Harvey, serta dominasi Zummo sebagai pelindung mereka.

Dari kejauhan, Harvey menyipitkan mata, mengamati semua tanpa sepatah kata pun. Dalam hati, ia tahu—jika bukan karena kekuatan mereka, keluarga Hamlton pasti sudah dilenyapkan dari peta sejak lama.

Lisensi perjudian terlalu berharga untuk tidak diperebutkan.

Lalu pandangan Harvey beralih pada Naoto Takei.

Tuan Takei yang biasanya pongah kini tampak gelisah. Ia memijit dadanya, wajahnya pucat, seolah ada sesuatu dalam tubuhnya yang sedang bereaksi.

Harvey menyeringai kecil saat mengingat pil biru kecil yang ditelan Takei sebelumnya.

Senyum geli mengembang di wajahnya.

Pil biru kecil itu… bukankah itu seharusnya obat untuk penyakit jantung saat pertama kali diemukan?

Harvey York Bab 2500

Pada saat itu, Carol akhirnya bereaksi. Menyaksikan kekacauan yang terjadi di hadapannya, kelopak matanya berkedut hebat. Ia menatap Zinnia dengan penuh gejolak emosi, lalu berteriak, “Zinnia, apa maksudmu ini?”

“Kamu benar-benar ingin terus berjalan di jalur ini sampai akhir?”

“Pertarungan besar antara dua kubu?”

“Apakah ini berarti kita berakhir di sini?”

Namun Zinnia tidak menunjukkan sedikit pun keraguan. Ekspresinya membeku dalam dingin yang tajam. Ia menoleh ke arah Zummo dan memerintah dengan suara rendah namun tegas, “Zummo, hancurkan Naoto Takei.”

Zummo mengangguk perlahan. Ia mengangkat tangannya, dan seketika, sekelompok orang bersenjata dari Keluarga Hamilton melangkah maju. Mereka membentuk barisan, menghadang lawan dengan wajah dingin dan tekad membara.

Ketegangan mengental di udara. Kedua belah pihak kini saling berhadapan, masing-masing dengan senjata terhunus, siap menerjang kapan saja.

“Berhenti!”

Tepat di saat bentrokan besar hampir pecah, sebuah suara lantang menggema dari pintu masuk.

“Semuanya, hentikan!”

Pada saat bersamaan, terdengar suara senjata api dikokang, lalu tembakan meledak menghantam arah jendela atap, membuat suasana semakin mencekam.

Namun, tak lama kemudian, atmosfer berubah drastis. Langkah kaki bergema ritmis di atas lantai, dan sekelompok pria serta wanita berpakaian mewah melangkah masuk dengan wibawa yang tak terbantahkan.

Orang yang memimpin di barisan depan adalah seorang pria muda berwajah tampan dan berkarisma luar biasa.

Mata Harvey menyipit.

Ia mengambil ponselnya, membuka album, dan melihat sebuah foto kembang api di atas Pelabuhan Victoria. Pria yang berdiri di sisi Scarlett dalam foto itu, adalah pria yang kini berdiri di depannya.

Sosok legendaris, tuan muda Kelarga York Makau-Hong Kong, Vince York.

Harvey menyipitkan matanya lebih dalam. Ia tak pernah menyangka bahwa pertemuan pertama mereka berdua justru terjadi di saat genting seperti ini.

Shinkage Negara kepulauan?

Zinnia Hamilton?

Carol Parker dari Geng Hongxing?

Apakah Carol diam-diam membantu klan Shinkage negara kepulauan untuk menjatuhkan Keluarga Hamilton?

Lalu, pada saat yang paling menentukan, Vince justru muncul untuk menengahi situasi?

Semua ini terlalu rumit untuk disebut kebetulan. Apakah ini bagian dari strategi besar yang dirancang oleh seseorang?

Perlahan, sebuah senyum muncul di sudut bibir Harvey.

Jika semua ini memang buah dari perhitungan cermat Vince terhadap Keluarga Hamilton, maka satu hal yang pasti—Vince benar-benar bernasib buruk. Karena lawannya kali ini adalah Harvey York.

“Tuan Muda York!”

“Tuan Muda York!”

“Saudara York!”

Begitu Vince melangkah masuk bersama rombongannya, seluruh ruangan langsung diliputi keheningan. Aura yang ia bawa membuat semua pihak menahan napas.

Barisan yang tadinya siap bentrok perlahan mundur. Zummo pun melangkah mundur ke sisi Zinnia, berdiri menutupi Harvey.

Vince melangkah ke tengah ruangan. Tangannya bersilang di belakang punggungnya, langkahnya tenang namun penuh tekanan. Wajahnya datar, acuh tak acuh, namun wibawanya memancar bagai raja tanpa mahkota.

Bahkan Carol dan Zinnia tidak mampu menyembunyikan kegugupan mereka saat berhadapan langsung dengannya.

Vince bukanlah pria biasa. Ia adalah pemimpin nomor satu generasi muda di Hong Kong dan Makau—seorang pewaris sejati Keluarga York Macau-Hong Kong.

Desas-desus menyebutkan, ia adalah pelatih kepaladari Batalion Pedang yang legendaris, sosok yang dihormati dan ditakuti.

Ia dikabarkan akan mengambil alih posisi penting sebagai kepala instruktur dari sembilan departemen militer. Dan di masa depan, dia ditakdirkan menjadi tetua utama militer Daxia.

Berbagai macam legenda, kehormatan, dan kekuasaan melekat padanya, membuat sosok Vince tampak nyaris tak tertandingi.

“Apa ini? Sejak kapan seseorang boleh bertindak semena-mena di kota kecil seperti Hong Kong ini?”

Vince menatap Carol dan Zinnia dengan sorot tajam yang menusuk.

“Carol, Hongxing kalian akhir-akhir ini sudah terlalu banyak membuat ulah!”

“Insiden yang diciptakan Dennis di bandara Makau bahkan belum selesai, dan sekarang kamu sudah bikin kekacauan di sini. Apa kamu ingin Keluarga York menghancurkan Hongxing milikmu?”

“Dan kamu, Zinnia. Keluarga Hamilton kalian sedang dalam masa sulit belakangan ini. Salah satu lisensi perjudiannya bahkan harus kalian serahkan. Apa dengan sisa tiga lisensi, kalian yakin bisa terus menjadi raja di kota perjudian ini?”

“Sekarang kamu bahkan cukup sombong untuk datang ke Hong Kong dan berbuat sesuka hati?”

Lalu, suaranya menjadi semakin dingin.

“Apa kalian berdua lupa? Setengah bulan lagi adalah ulang tahun wanita tua dari Keluarga York Macau-Hong Kong.”

“Kami menginginkan stabilitas mutlak. Siapa pun yang mencoba menimbulkan masalah saat ini, berarti langsung menantang Keluarga York.”

“Jadi sekarang katakan padaku! Apa kalian berdua ingin melawan Keluarga York, dan memutuskan untuk menjadi musuhku?”


Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 2499 – 2500 gratis online.

Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 2499 – 2500.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*