
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 2481 – 2482 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 2481 – 2482.
Bab 2481
“Katy, aku tahu kamu telah berusaha keras bertahun-tahun,” ucap Dean lirih, matanya menatap lekat wajah cucunya yang penuh harap. “Tapi aku paham benar kondisi tubuhku. Tak ada obat yang bisa menyelamatkanku.”
Sorot matanya begitu lembut, seolah menyimpan lautan kasih yang tak pernah surut. Tatapan itu menyapu Katy dengan kehangatan yang sulit dijabarkan, seperti seorang lelaki tua yang hendak menyerahkan semua yang ia miliki pada pewaris terakhirnya.
“Sayang sekali, Kakek tak bisa lagi berdiri di belakangmu… melindungimu.”
Suara Dean terdengar lirih, nyaris tenggelam dalam keheningan yang menggantung di antara mereka.
“Karena kaker perkirakan, hidupku… hanya tersisa sebulan.”
Ia menarik napas panjang, lalu menatap Katy dengan penuh kesungguhan. “Kamu tidak perlu terus-menerus mencurahkan waktumu untukku. Jangan sia-siakan masa mudamu demi seseorang yang sudah tidak bisa diselamatkan.”
“Kamu sebaiknya mulai memikirkan dengan matang… bagaimana cara menghadapi hidupmu setelah kepergianku.”
Dean terdiam sejenak, lalu melanjutkan dengan nada getir, “Meskipun keluarga Cobb kita dikenal sebagai salah satu dari tiga keluarga besar di Nanyang, masa kejayaan itu telah lama memudar sejak aku terbaring lemah begini.”
“Pertikaian internal makin menjadi. Paman-pamanmu haus kekuasaan dan harta. Mereka mengincar hakmu. Di luar sana, kekuatan-kekuatan yang dulu pernah gentar mendengar namaku, kini tengah menunggu untuk menggenggam rahasia seni bela diri yang dulu kuasai.”
Dean mengepalkan tangannya perlahan. “Saat ini, aku masih hidup. Reputasiku sebagai master terbaik di Nanyang masih cukup untuk meredam mereka. Tapi bila aku mati… mereka akan datang menyerbu seperti serigala mencium bau darah.”
“Kamu harus merencanakan masa depanmu dengan bijak, Katy.”
Ia menatap cucunya dengan sorot mata penuh harap. “Nanyang… bukan lagi tempat yang aman bagimu.”
“Langkah terbaik adalah mencari cara untuk mendapatkan kartu hijau Daxia. Pergilah ke sana. Mulailah hidup baru yang stabil dan aman.”
“Dan ingat, jangan pernah kembali. Kalau kamu kembali, mungkin kamu tak akan pernah bisa keluar lagi… bahkan bisa kehilangan nyawamu.”
Dean menghela napas berat, lalu mengusap kepala Katy dengan lembut.
“Katy, kamu sangat menawan. Itulah kelebihanmu… pesonamu adalah senjata ampuh yang bisa menaklukkan banyak pria.”
“Tapi jika kamu mengandalkannya terlalu lama, ketika pesona itu mulai pudar dan tubuhmu mulai letih, kamu justru akan menjadi sasaran. Karena semua pria akan menginginkanmu… tapi tidak semuanya berniat baik.”
Ia menggenggam tangan Katy erat-erat.
“Jadi, berjanjilah padaku. Apapun yang terjadi… utamakan keselamatan dirimu sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, aku bisa pergi dengan tenang. Setuju?”
Katy menunduk. Matanya basah. Ia menggigit bibir, lalu mengangguk perlahan. “Kakek, jangan khawatir. Aku sudah memikirkan jalan keluarku. Aku tidak akan membiarkanmu cemas.”
Dean tersenyum tipis, raut wajahnya sedikit melembut. “Bagus. Kakek senang kamu bisa berpikiran seperti itu.”
Namun, senyumnya segera meredup. “Sayangnya, kamu tidak sempat mempelajari Tinju Selatan warisan Kakek. Andaikan kamu menguasainya, kamu pasti bisa menaklukkan generasi muda Nanyang dengan mudah.”
Katy mengusap sudut matanya yang memerah. “Kakek, jangan khawatir. Aku akan punya banyak kesempatan untuk belajar nanti. Aku pasti akan mempelajarinya.”
Tiba-tiba, sebuah suara menyela, memecah suasana haru di ruangan itu.
“Maaf mengganggu.”
Harvey berdiri dengan santai, jarinya baru saja melepaskan pergelangan tangan Dean setelah memeriksa nadinya.
Dia menatap Dean, lalu berkata dengan ringan, “Orang tua, saya kira… Anda tidak akan mati dalam waktu dekat.”
Katy dan Dean sama-sama terkejut.
Bahkan Katy sendiri, yang awalnya mengundang Harvey hanya karena putus asa dan ingin mencoba segala kemungkinan, tidak benar-benar yakin pria ini bisa menyelamatkan kakeknya.
Namun kalimat Harvey barusan—ia mengucapkannya dengan nada santai, nyaris arogan—seakan mengguncang keyakinannya.
Katy menelan ludah. Suaranya sedikit bergetar saat bertanya, “Tuan York… apa yang baru saja Anda katakan? Tolong ulangi?”
“Aku bilang, kakekmu belum akan mati,” jawab Harvey tenang.
“Selama kamu mau bekerja sama denganku, membuatnya bertahan hidup delapan hingga sepuluh tahun lagi… itu minimum.”
Katy tertegun, hampir tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Sementara itu, Dean menatap Harvey dengan mata menyipit, penuh rasa penasaran. “Apa sebenarnya yang terjadi dengan tubuhku? Apakah benar qi mayat telah menyusup ke dalam tubuh ini?”
Pertanyaan itu menggantung di udara.
Selama ini, puluhan dokter, ahli feng shui, hingga praktisi okultisme dari Asia Tenggara telah dipanggil. Tak satu pun dari mereka mampu memberikan penjelasan yang masuk akal.
Mungkinkah Harvey benar-benar memiliki kemampuan melihat lebih dalam dari semua orang itu?
Bab 2482
Harvey merenung sejenak sebelum akhirnya berkata dengan tenang, “Qi dari mayat itu… hanyalah pemicu.”
“Pemicu inilah yang membuat racun yang telah lama tersembunyi di dalam tubuh kakek bereaksi.”
“Jadi, kondisi kakek saat ini bukan disebabkan oleh pengaruh mayat, atau oleh penyakit tertentu, melainkan murni karena keracunan.”
“Keracunan biasa? Benarkah?”
Katy menatap Harvey dengan sorot mata tercengang. Ketidakpercayaan tercermin jelas di wajahnya.
“Kami sudah mengundang banyak dokter ternama dan pakar ahli untuk memeriksanya. Memang, tak satu pun dari mereka mampu memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada Kakek. Tapi secara umum mereka yakin bahwa ini adalah akibat dari semacam gangguan jahat dari luar.”
“Bahkan ada yang bersikeras bahwa Kakek telah menghirup qi dari mayat berusia seribu tahun… dan itulah yang menyebabkan kondisi tubuhnya runtuh seperti sekarang.”
“Tapi sekarang Anda mengatakan… Kakekku diracun?”
Nada suaranya mengeras sedikit, penuh keraguan dan tekanan emosional yang nyaris tak tertahankan. Dahi Katy mengernyit dalam.
“Tuan Muda York, Anda juga tahu, orang yang menekuni seni bela diri biasanya sedikit banyak memahami ilmu farmasi. Kakek saya pun pernah memeriksa dirinya sendiri. Tapi dia sama sekali tak menemukan jejak racun di tubuhnya!”
Harvey tak segera menjawab. Ia terlihat tenggelam dalam pikirannya, sebelum akhirnya bertanya pelan, “Apakah kamu punya pisau bedah?”
Katy sempat tertegun. Pertanyaannya terasa aneh di tengah percakapan serius seperti ini. Meski reaksinya sedikit lambat, ia tetap dengan cekatan mengeluarkan satu set peralatan bedah modern di sampingnya.
Harvey mengambil satu pisau bedah yang telah disterilkan, lalu memegang tangan kanan Dean. Ia menatap tangan tua itu sesaat, lalu tanpa ragu menusukkan pisau ke pergelangan tangannya.
Katy tersentak. Tanpa sadar ia berseru, “Tuan Muda York! Apa yang sedang Anda lakukan? Kakek saya sedang dalam kondisi lemah!”
Ia hampir melangkah maju untuk menghentikannya, tetapi Dean mengangkat tangannya pelan dan menggeleng.
“Tidak apa-apa. Biarkan dia melakukan apa yang perlu dilakukan.”
Wajah Dean tenang, meskipun tubuhnya telah lama tak lagi merasakan kekuatan.
“Lagipula, tulang-tulang tua ini sudah mati rasa. Apa pun yang dia lakukan… aku sudah tidak merasakannya lagi.”
Katy menunduk sedikit saat mendengar kata-kata itu. Ada duka yang samar terlukis di wajahnya. Dalam diam, ia menggigit bibir merahnya yang lembut, menatap Harvey tanpa berkata apa pun.
Harvey mulai bergerak dengan gesit dan penuh ketelitian. Setelah menusukkan pisau ke satu titik akupuntur di pergelangan tangan Dean, ia segera mencabutnya dan menusuk titik akupuntur lainnya. Satu demi satu.
Yang mengejutkan, dari setiap luka yang tercipta, tak setetes pun darah mengalir. Sebaliknya, warna kulit di sekitar luka berubah menjadi putih pucat, memberikan kesan aneh dan mengganggu.
Saat Harvey melakukan tusukan kelima, ia mencabut pisaunya dengan gerakan lebih lambat dari sebelumnya.
Wuuss!
Suara lirih terdengar dari dalam luka. Asap hitam tipis mengepul dari kelima titik akupuntur secara bersamaan. Meski tidak banyak, namun cukup nyata untuk membuat siapa pun menggigil melihatnya.
Warna putih di luka itu perlahan menghitam, menyebar seperti noda jelaga.
Setelah semua asap itu menghilang, Harvey melambaikan tangan, menyapu sisa warna hitam di permukaan kulit Dean. Kemudian ia menoleh ke Katy dan memberi isyarat agar ia membawa Obat Penyembuh Mutlak untuk menutup luka tersebut.
“Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” tanya Katy, suaranya tercekat oleh keterkejutan dan ketegangan. “Apakah itu… racun yang ada di tubuh Kakekku?”
Dean masih terdiam, namun sorot matanya tajam menatap pisau bedah di tangan Harvey—yang kini terlihat menghitam seolah dilumuri kegelapan itu sendiri.
“Benar. Ini adalah sejenis racun dengan nama unik… dikenal dengan nama Racun Es Malam Kutub,” ucap Harvey pelan namun tegas.
Sembari berbicara, ia melemparkan pisau bedah ke dalam tungku kecil yang ada di sudut ruangan. Sesaat kemudian, asap hitam tipis kembali muncul dari logam yang terbakar.
“Malam kutub yang panjang dan kelam…”
“Racun ini tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau. Ia dapat bersemayam diam di dalam tubuh manusia selama satu hingga dua tahun, tanpa menimbulkan gejala apa pun.”
“Tapi saat tubuh itu bersentuhan dengan qi mayat, racun ini akan bangkit. Ia mulai merusak tubuh perlahan, menggerogoti Qi dan darah, membuat meridian melemah dan pembuluh darah mengering… Hingga akhirnya, korban akan menunjukkan gejala seperti penyakit ALS.”
* (ALS = Amyotrophic Lateral Sclerosis)
Harvey menarik napas tipis, lalu menambahkan, “Biasanya, korban racun ini hanya mampu bertahan selama tiga bulan.”
Namun pandangannya kini beralih ke Dean dengan penghormatan yang tersirat. “Kakekmu bisa bertahan sejauh ini, bukan hanya karena kekuatannya yang luar biasa, tetapi juga karena orang yang meracuninya tak berani menggunakan dosis penuh. Mungkin karena takut ketahuan.”
Wajahnya menjadi serius.
“Tapi… jika racun ini tidak segera ditangani, dia hanya akan bertahan… paling lama satu bulan lagi.”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 2481 – 2482 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 2481 – 2482.
Leave a Reply