
Novel Kebangkitan Harvey York Bab 2345 – 2346 dalam bahasa Indonesia. Menyadur novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Agung Ye Hao“.
Harvey York’s Rise to Power Chapter / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Bab 2345 – 2346.
Bab 2345
Selain itu, menurut informasi, salah satu pemegang saham utama kapal ini tak lain adalah Keluarga Hamilton!
“Dia tuan muda kedua Keluarga Hamilton, Chesley Hamiton!”
“Aku curiga, Chesley berada di atas kapal Hope sekarang!”
Usai berkata demikian, Jorge menarik napas dalam-dalam. Wajahnya serius saat ia menatap Harvey. “Tuan York, ini bukan kejadian biasa. Ini sebuah konspirasi!”
“Pihak lawan, bisa dibilang, datang ke sini memang untukmu.”
“Dan jika dugaanku tak keliru, semua ini adalah bentuk balas dendam untuk Dennis.”
Harvey mengusap pelipisnya yang mulai terasa tegang. Lalu, dengan langkah mantap, ia melompat ke atas kapal pesiar yang tengah bersandar di dermaga. Suaranya pelan, tapi tegas, “Ya, mereka memang datang untukku.”
“Tuan Mendoza sempat membuat pernyataan. Aku menampar wajah Dennis. Lalu sesuatu terjadi pada saudarinya. Menurutmu, apakah aku bisa tinggal diam begitu saja?”
* * *
Di waktu yang sama, di lantai paling atas kapal Hope, tepatnya di dalam ruang VIP yang mewah, suasana tampak terang benderang namun penuh ketegangan.
Seorang pria muda mengenakan jas putih berdiri dengan angkuh. Rambutnya disisir rapi ke belakang, dan matanya yang tajam di balik kacamata emas menyorotkan rasa percaya diri. Di tangannya, ia memegang beberapa chip taruhan sambil menyunggingkan senyum.
Di belakangnya, berdiri barisan pengawal bertubuh tegap—baik pria maupun wanita. Tatapan mereka terkesan geli menyaksikan permainan yang sedang berlangsung.
“Nona Mendoza, tampaknya kamu akan kalah lagi.”
Pria berkacamata berbingkai emas itu menatap kartu di tangannya, lalu memandang Yoana di seberang meja dengan senyum misterius yang terukir di bibirnya.
“Dengan putaran ini, kamu sudah kalah sepuluh ronde berturut-turut.”
“Sepuluh ronde, satu miliar. Meskipun Keluarga Mendoza termasuk keluarga papan atas, aku rasa perlu dipertanyakan apakah mereka mampu menyediakan dana tunai sebesar itu.”
“Tentu saja, kalau kamu tak bisa membayarnya, aku bisa membantumu, demi menghormati semua yang berada di Macau.”
“Bagaimanapun juga, aku ini hanya pemegang saham utama kapal judi ini, bukan penentunya.”
“Dan soal bagaimana kamu ingin membalas jasaku setelah kubantu membayarkan uang itu, kurasa kita bisa membicarakannya secara lebih pribadi.”
“Misalnya, Nona Mendoza bisa menemaniku beberapa hari, membuatku senang?”
“Atau, mungkin ayahmu bisa membantuku mendapatkan lisensi judi tambahan?”
Setelah berkata demikian, senyum pria berkacamata itu melebar, menyiratkan niat yang licik.
Di atas meja, tampak kombinasi kartu dua King dan dua As. Meski kartu tertutupnya belum diperlihatkan, kombinasi itu sudah memberi peluang kemenangan 99%, yang hampir mutlak.
Orang-orang di belakangnya tertawa kecil, dan para penjudi lain di meja yang sama menatap Yoana dengan ekspresi campuran antara penasaran dan nafsu.
Mereka menanti dengan penuh antisipasi, langkah apa yang akan diambil oleh putri sulung keluarga papan atas Macau ini?
Bermain dengan wanita utama dari keluarga papan atas Macau jelas bukan sesuatu yang bisa disaksikan setiap hari.
Yoana menatap pria di depannya dengan sorot dingin. Suaranya tenang saat ia berkata, “Chesley, kamu masih ingat apa yang pernah kukatakan padamu?”
Pria bermata emas itu tertawa ringan, seolah menggoda. “Apa? Kamu jatuh cinta padaku?”
“Kalau memang begitu, aku bisa memberimu kesempatan.”
Tatapan Yoana menajam, nadanya dingin dan menusuk. “Sudah kubilang, kamu bajingan!”
“Bahkan jika kamu belajar menjadi sarjana dan memakai kacamata, kamu tetap saja sampah yang berusaha terlihat sopan!”
“Sampah seperti kamu tak layak berdiri di hadapanku, Yoana Mendoza!”
“Itulah sebabnya, kali ini aku akan bermain mengikuti taruhanmu.”
“Lagipula, aku ikuti permaian besarm.”
Dengan tenang, Yoana menggeser seluruh chip di depannya ke tengah meja. Ekspresinya membatu, tapi penuh keyakinan.
“Aku bertaruh semuanya.”
Bab 2346
Krak!
Suara chip yang ditekan terdengar nyaring di antara ketegangan yang menggantung di udara. Edwin menunduk, suaranya nyaris berbisik namun penuh tekanan.
“Kakak, kamu jangan bertaruh lagi. Kalau masih nekat, uang itu tidak akan pernah sampai ke tanganmu!”
Wajahnya tegang saat menambahkan, “Kalau saj Ayah tahu, kita akan dikutuk!”
“Kamu sudah bertahun-tahun tinggal di Macau. Harusnya kamu paham, dunia ini bukan tempat yang bisa kamu sentuh sembarangan. Sekali saja kamu terjerat, kamu tidak akan pernah bisa keluar!”
Mendengar itu, Yoana mendengus. Senyum sinis menghiasi wajahnya saat menatap Edwin dengan tatapan yang nyaris membakar.
“Apa kamu tidak tahu alasan aku muncul di tempat ini?”
“Kalau saja utang judi yang kamu buat tiga tahun lalu tidak diungkap seseorang, dan bunganya tidak menggila hingga jumlahnya membengkak jadi dua miliar… aku tidak akan perlu turun tangan menanggung semuanya untukmu!”
Mata Edwin meredup. Kata-kata Yoana menghantamnya seperti palu godam, mengingatkan kembali pada masa lalunya yang kelam.
Dulu, sebelum bergabung dengan Batalion Pedang, Edwin hanyalah seorang pewaris manja yang hobi berpesta dan berjudi. Dalam waktu singkat, dia hampir menghabiskan seluruh kekayaan Keluarga Mendoza.
Palmer Mendoza sempat melunasi semua utang judi Edwin sebelum ia berangkat ke medan tempur. Namun entah dari mana, hari ini muncul lagi surat utang baru.
Dengan bunga majemuk yang terus bergulir, utang yang dulunya hanya puluhan juta kini telah menjelma menjadi dua miliar.
Dan yang lebih parah, penjamin dari surat utang itu adalah Yoana sendiri.
Itulah alasan Yoana kini terjebak di meja perjudian, mempertaruhkan segalanya.
“Edwin, saya hanya ingin memberikan nasihat terakhir. Jangan sok menyalahkan orang lain.”
Chesley, pria dengan sorot mata tajam yang duduk santai di seberang meja, kini memicingkan mata ke arah Edwin.
“Kamulah yang berutang, tapi adikmu yang harus membayar.”
“Kamu sendiri tidak berbuat apa-apa, malah datang membuat keributan. Apa kamu yakin tak akan kulempar dari kapal ini sekarang juga?”
“Diam!”
Yoana ikut menyela dengan nada yang penuh kebencian. Sorot matanya dingin menusuk ke dada Edwin.
“Kalau bukan karena kamu—pecundang—aku tak akan duduk di meja ini!”
“Kalau kamu masih berani menatapku dengan mata sok suci dan menyalahkan aku, percaya atau tidak, aku akan menamparmu di depan semua orang!”
“Kalau saja kamu bukan saudaraku, aku sudah menghancurkanmu sejak dulu!”
Chesley tertawa ringan mendengar itu, nada geli meluncur dari bibirnya.
“Nona Mendoza memang luar biasa berani!”
“Karena itu, kalau kamu ingin belajar permainan ini, aku akan menuntunmu sampai akhir.”
Namun, ekspresi Edwin berubah panik. Suaranya bergetar saat berkata, “Kakak, kita tak bisa terus begini. Kalau keadaan semakin buruk, aku akan cari cara untuk menutup semuanya. Tapi berhentilah sekarang juga, kumohon!”
Hah!!
Yoana berdiri dengan penuh amarah. Tanpa ragu, telapak tangannya mendarat keras di pipi Edwin.
“Diam! Kamu dengar?” ucapnya dingin.
“Kalau kamu terus melontarkan omong kosong, akulah yang akan menghajarm lebih dulu!”
Wajah Edwin bergetar menahan rasa sakit, tapi ia tetap mencoba membujuk.
“Kakak, kamu benar-benar tidak bisa terus bermain seperti ini!”
“Kamu bahkan tidak tahu cara mainnya. Bagaimana bisa melawan orang seperti Chesley?”
“Tolong, berhenti sebelum semuanya terlambat!”
Dia tahu, satu-satunya alasan Yoana mengambil risiko gila ini adalah karena ingin menyelamatkan keluarga mereka dari kehancuran. Tapi jika terus merugi seperti ini, Keluarga Mendoza akan tenggelam tanpa jejak.
“Banyak omong!”
Yoana menampar wajah Edwin sekali lagi.
“Kalau kamu berani menghalangi aku mencari uang, aku sendiri yang akan menghabisimu!”
Tanpa ragu, dia mengeluarkan cek kosong dari tasnya. Dengan tangan gemetar tapi penuh tekad, ia menuliskan angka dua miliar. Lalu, dia meletakkannya di atas meja bersama dengan tumpukan chip.
“Chesley, aku tambah dua miliar lagi, kawan!”
“Jadi totalnya tiga miliar. Berani kamu hadapi aku?”
“Kakak…”
Edwin terdengar seperti seseorang yang kehilangan seluruh harapan. Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya…
Hah…!
Tamparan ketiga mendarat dengan lebih kejam.
Edwin hanya bisa berdiri kaku. Matanya terpaku pada Yoana, yang kini terlihat seperti sosok asing… dengan sorot mata merah menyala karena amarah dan tekanan.
Di seberang meja, Chesley menyeringai. Dia bersandar santai ke kursinya dan berkata dengan nada puas,
“Aku suka wanita yang berani seperti ini.”
“Kalau kamu memang ingin bermain, aku akan meladeni.” “Tapi ingat… Kalau kamu kalah dan tak bisa membayar, …maka mulai malam ini, kamu akan jadi mainanku.”
Semoga terhibur dengan cerita Novel Harvey York dan Mandy Zimmer (Ye Hao dan Zheng Man’er) Bab 2345 – 2346 gratis online.
Harvey York’s Rise to Power / The Supreme Harvey York / Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Chapter bab 2345 – 2346.
Leave a Reply