Novel Charlie Wade Bab 7049 – 7050

si karismatik novel Charlie Wade lengkap gratis online free - stefan stefancik - unsplash @

Novel Charlie Wade Bab 7049 – 7050 dalm bahasa Indonesia. Diterjemahkan dari novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Naga Tertinggi Ye Chen – Xiao Churan”. Semoga bisa menikmati kisah / ceritanya yang semakin seru.

The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter Bab 7049 – 7050.


Ketika layar besar di tengah dan di kedua sisi panggung masih menayangkan cuplikan latihan Quinn dan Tawanna, Charlie sudah turun ke bagian bawah lift panggung bersama Quinn.

Malam ini, ia tak lagi berdiri di balik layar. Ia akan naik ke atas panggung bersama Quinn.

Charlie tampil dalam balutan zirah lengkap. Topeng menutupi kepalanya, dan pedang tergenggam erat di tangan kanannya.

Sementara itu, Quinn berdiri di sisinya, mengenakan rok panjang bergaya pra-Dinasti Qin. Ia menggenggam tangan Charlie, jari-jemari mereka saling mengait, seolah menyatukan denyut yang tak terlihat.

Alunan musik tradisional Tiongkok mengalun lembut dari pengeras suara, menghadirkan suasana sakral yang menggema hingga sudut panggung.

Seorang staf memberi aba-aba cepat, “Silakan bersiap. Hitungan mundur menuju naik panggung dimulai. Tiga… dua… satu!”

Begitu hitungan usai, panggung perlahan terangkat, mengantar mereka ke atas panggung, tempat cahaya lampu sorot menanti.

Tampilan panggung telah berubah total. Kini, latarnya menggambarkan hamparan surga di kaki gunung Zhong Nanshan. Angin virtual bertiup lembut melintasi lembah, menerbangkan bunga-bunga liar dan kupu-kupu warna-warni yang berkilauan di bawah cahaya panggung.

Quinn, sosok selebritas yang selama ini dikenal bersih dari gosip dan jauh dari skandal cinta, tiba-tiba muncul bergandengan tangan dengan seorang pria bertopeng dan berzirah—membuat geger para penggemarnya di seluruh Tiongkok.

Sosok ini tak pernah menunjukkan kedekatan dengan siapa pun dari lawan jenis. Namun malam ini, ia berdiri anggun, mengenakan busana kuno, berjalan bersisian dengan seorang pria misterius yang wajahnya tak tampak.

Charlie merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Meski sudah menyaksikan berbagai kejadian sepanjang hidupnya, momen ini terasa berbeda.

Di hadapannya, puluhan ribu pasang mata menatap penuh antisipasi. Sebagai pendatang baru di atas panggung sebesar ini, gugup tentu tak bisa ia hindari.

Banyak yang menduga Quinn akan menyanyikan lagu duet bersama pria tersebut. Namun ketika mereka bergandengan tangan naik ke atas panggung, pria bertopeng itu malah menghunus pedang dan menampilkan seni bela diri yang memesona, memikat perhatian penonton dengan gerakannya yang anggun dan presisi.

Barulah semua orang menyadari. Pria itu bukan penyanyi, melainkan penari latar.

Tapi mengapa Quinn bergandengan tangan dengannya? Apakah ini hanya bagian dari koreografi untuk menunjang suasana lagu? Rasanya berlebihan. Belum pernah ada yang melakukan hal seperti ini sebelumnya.

Namun pertanyaan-pertanyaan itu segera terlupakan. Semua mata tertuju pada pria bertopeng yang lincah di atas panggung. Gerakannya tak hanya indah, tapi juga sarat emosi. Ia menghidupkan karakter yang diperankannya.

Musik pun berubah. Suasana menjadi suram. Tampil kisah tentang tiran kejam dan penderitaan rakyat. Charlie menyarungkan pedangnya, menatap Quinn, seolah hendak berpamitan.

Dalam irama nyanyian, Quinn memeluknya dari belakang—penuh keengganan dan luka yang tak terucap.

Tak lama kemudian, para penari yang berperan sebagai pasukan musuh menyerbu panggung. Charlie bertarung habis-habisan. Setiap gerakan terekam dengan detail di layar besar.

Penonton bersorak riuh, seolah sedang menyaksikan adegan laga dari film yang direkam dalam satu pengambilan tanpa jeda.

Charlie terus menebas dan menghindar. Setiap ayunan pedangnya membakar semangat penonton, membangkitkan adrenalin.

Saat sang tiran tumbang dan Charlie kembali ke panggung utama, panggung pengangkat menampilkan sosok wanita lain, seorang perempuan berambut pirang, mengenakan kostum tradisional Tiongkok. Semua tertegun saat kamera memperjelas siapa dia.

Tawanna Sweet.

Tak ada yang menyangka. Tawanna, si diva internasional dengan pesona liar dan glamor, tampil dalam busana kuno, menyanyikan lagu duet bersama Quinn.

Bab 7050

Lebih mengejutkan lagi, Tawanna melantunkan lirik dengan pengucapan Mandarin yang nyaris sempurna. Suaranya lembut, jernih, jauh dari imej liar yang biasa ia tunjukkan. Kehadirannya memikat, menghapus batas antara budaya dan karakter panggung.

Charlie, yang telah kembali ke tengah panggung, langsung disambut oleh Tawanna. Tanpa ragu, ia berlari kecil dan memeluk pria bertopeng itu dengan erat. Penonton bersorak histeris. Tawanna menggenggam tangan Charlie, mengaitkan jemari mereka dengan erat seperti yang sebelumnya dilakukan Quinn.

Saat mereka berjalan ke depan panggung, kamera menyorot wajahnya yang tampak gugup. Ia mengangkat sedikit roknya, menatap Charlie seperti seorang pengantin baru.

Siapa sangka, sang diva yang biasa tampil menggoda kini justru terlihat malu-malu dan lembut?

Ia menyanyikan bagiannya dalam lagu itu sambil tetap menggenggam tangan Charlie. Ketika lagu hampir usai, Quinn kembali ke tengah dan menyanyikan baris terakhir dalam harmoni bersama Tawanna. Duet itu begitu syahdu, menciptakan klimaks yang menyentuh.

Seharusnya, penampilan ditutup di sini. Quinn akan mengucapkan salam perpisahan, lalu turun panggung.

Namun kejutan kembali terjadi.

Saat bait terakhir mengambang di udara, Tawanna berdiri berjinjit, mengangkat wajahnya… dan mencium bibir Charlie yang masih terlindungi topeng!

Meski topeng itu terbuat dari bahan keras, suhu tubuh membuatnya sedikit hangat. Ciuman itu tak sepenuhnya bersentuhan kulit, tapi tetap saja terasa nyata. Penuh gairah, penuh keberanian. Charlie tak menyangka dan sempat terpaku.

Penonton pun histeris. Gila.

Selama ini, Tawanna memang dikenal penuh pesona, tapi tak pernah ada aksi sedekat ini dengan penari latar—apalagi di atas panggung!

Dan meski mereka berdua mengenakan topeng, keintiman itu tetap terasa. Ciuman itu—meski dibatasi selembar tipis bahan—penuh arti.

Quinn yang berdiri di sisi panggung tampak terpaku sejenak. Namun ia cepat menata diri. Ia sudah lama melihat betapa Tawanna menyimpan rasa kepada Charlie, meski rasa itu dipendam dalam-dalam.

Dan malam ini, ia tahu, Tawanna takkan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja.

Tepuk tangan membahana. Penonton mengira ciuman itu hanyalah bagian dari emosi panggung—sebuah interpretasi artistik dari lagu yang menggambarkan pertemuan dua kekasih setelah melewati berbagai penderitaan dan perpisahan.

Namun tak lama, suasana mulai terasa janggal.

Tawanna tak menunjukkan tanda-tanda akan melepaskan pelukannya. Bahkan setelah lagu berakhir, ia masih mendekap Charlie erat, matanya berkaca-kaca.

Kamera menangkap ekspresi itu dan memproyeksikannya ke layar lebar. Air mata menetes diam-diam dari sudut matanya. Ia seolah takut—takut jika pria ini akan meninggalkannya lagi. Tangisnya pelan namun dalam. Ia memeluk pria itu seperti seseorang yang baru saja menemukan rumah setelah tersesat begitu lama.

Penonton terdiam. Bahkan manajernya pun terpaku.

Satu hal saja yang melintas di benak sang manajer. Bagaimana dirinya bisa menulis siaran pers yang masuk akal dari semua ini? Bagaimana dia meredam kegilaan ini agar tidak menimbulkan skandal?

Cinta yang tak bisa dimiliki itu terlalu jelas, terlalu jujur!

Tawanna, kalau kamu benar-benar ingin menciumnya, tunggu sampai dia membuka topengnya, dong! Kenapa harus di depan puluhan ribu orang begini?

Video ini pasti bakal viral di seluruh dunia dalam hitungan menit! Kamu mungkin merasa luar biasa, tapi aku? Aku yang harus memikirkan bagaimana menyelamatkan citramu!

Dan satu hal lagi—jangan lupakan bahwa kamu masih punya pacar! Dia sedang main game di Amerika sekarang!

Siapa, tolong, siapa yang bisa menyelamatkan aku?


Demikian kisah/cerita dari Novel Charlie Wade Bab 7049 – 7050 gratis online. Semoga terhibur.

The Charismatic Charlie Wade / The Amazing Son-in-Law Chapter bab Novel Charlie Wade Bab 7049 – 7050.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*