Novel Charlie Wade Bab 455 – 456

si karismatik novel Charlie Wade lengkap gratis online free - stefan stefancik - unsplash @

Novel Si Karismatik Charlie Wade (Ye Chen) Bab 455 – 456. Baca dan nikmati secara online dan gratis. Selamat membaca dan menikmati ceritanya!

The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter 455 – 456.

Chrlie Wade Bab 455

Kian terheran-heran memandang Charlie. Baru saja Charlie mengatakan satu hal yang sangat aneh seumur hidupnya

Senyum jahat terlihat di wajah Charlie, dia melanjutkan, “Setelah saya menyelesaikan saran psikologis ini, jika ada seseorang yang menghentikanmu untuk makan kotoran, maka kamu akan melakukan segala kemungkinan untuk bunuh diri sampai kamu bisa memakan kotoran itu. Jika kamu melihat kotoran di jalan, kamu harus memakannya. Jika kamu tidak memakannya, kamu akan mati. Jika ada yang berani menghentikanmu, kamu akan menemukan cara untuk bunuh diri. Ini akan berlangsung seterusnya dan seterusnya selama sisa hidupmu !”

“Jadi, di kehidupan masa depan, selain makan kotoran, kamu tidak akan mengejar apa pun. Kamu tidak akan mengejar uang, kesenangan, atau wanita. Selama sisa hidupmu, kamu hanya ingin makan kotoran!”

Kian menjadi marah saat mendengar ini. Dia berkata, “Tuan muda Wade, apakah kamu memperlakukan saya seolah-olah saya terbelakang mental? Apakah kamu pikir jika kamu mengatakan ini, saya akan mendengarkan kamu? Saran psikologis adalah bukan seperti apa yang kamu lakukan padaku ini. Kamu sama sekali tidak profesional!”

Charlie tertawa dan berkata, “Saya tidak profesional? Saya terlalu profesional, oke? Jika kamu tidak percaya, mari kita coba!”

Charlie mengulurkan tangan dan dengan ringan menyentuh dahi Kian.

Seluruh tubuh Kian tampak tidak bisa bergerak, terdiam selama sekitar sepuluh detik. Kemudian Kian membuka matanya dan bergumam merasa cemas, “Di mana ada kotoran? Di mana ada kotoran? Aku ingin makan sekarang. Aku akan mati! Aku akan mati!”

Saat ini Kian sudah lupa siapa Charlie. Menoleh dan berlari ke asrama. Sebuah suara di kepalanya mengatakan ada toilet di gedung asrama, dan beberapa kotoran bisa dimakan disana.

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di asrama Kampuns Ekonomi dan Keuangan!

Anak paling tampan di kampus, Kian Webb anak orang yang super kaya, tiba-tiba ke toilet asrama dan menendang teman sekelas laki-laki yang sedang duduk di toilet.

Anak keluarga kaya yang mendominasi teman-teman kluliahnya tetapi berakhir menjijikkan.

Setelah menendang teman sekelas yang sedang buang air besar, dia langsung mengulurkan tangan dan mengambil kotoran yang baru saja dikeluarkannya. Meraihnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Adegan dia melahapnya membuat teman sekamar di asrama menjadi muntah.

Teman sekelas tidak tahu apa yang terjadi tiba-tiba padanya. Mereka memanggil guru. Ketika guru datang, Kian bahkan tidak menyeka mulutnya.

Guru tahu bahwa keluarga Kian sangat kuat. Jadi dia tidak berani menganggapnya enteng. Menatap mual dan bertanya kepadanya, “Murid Kian, ada apa denganmu?”

Pada saat ini, pikiran Kian baru saja pulih. Dia merasakan rasa yang sangat menjijikkan di mulutnya. Dia segera menyekanya dan meletakkannya di bawah hidungnya. Sangat menjijikkan.

Dia benar-benar tidak ingat baru saja dia telah bertemu Charlie. Dia juga lupa baru saja melahap kotoran dan memakannya. Dia tidak bisa mengerti mengapa di mulutnya ada kotoran.

Dia bergegas ke kamar mandi dan terus berkumur dan muntah. Guru mengikutinya dan bertanya, “Siswa Kian, apakah kamu tidak enak badan?”

Kian memucat dan menggelengkan kepalanya, “Apa yang terjadi? Apakah seseorang menipu saya ?!”

Seorang teman sekelas mengumpulkan keberaniannya dan berkata, “Bos, kamu baru saja kembali dari luar, menendang Sami di toilet dengan satu kaki, lalu memakan apa yang dia keluarkan”

Mengatakan ini, dia tidak bisa melanjutkannya. Dia berusaha mengendalikan pikiran untuk tidak muntah, dan berkata, “Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit?”

“Sialan apa yang kamu katakan?!” Kian memarahinya, “Kamu bilang aku memakan kotoran Sami…”

Beberapa siswa mengangguk.

Kian muntah dan lalu memarahinya, “Cepat! Cepat bawa aku ke rumah sakit!”

Penjaga segera mengambil mobilnya, lalu melaju ke Rumah Sakit Silverwing.

Beberapa teman sekelas yang memiliki hubungan baik dengan Kian juga ikut.

Tiba di rumah sakit dan melihat dokter darurat, Kian tidak sabar untuk mengatakan, “Dokter, cepat, beri saya tindakan bilas perut! Saya baru saja makan kotoran!”

Dokter itu tercengang, ini adalah pertama kalinya dia melihat pasien seperti itu dalam lebih dari sepuluh tahun karier dokternya.

Dia tanpa sadar bertanya, “Mengapa kamu makan kotoran?”

Bab 456

Kian meraih kerah dokter dengan marah, “Saya tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh saya, makanya saya mencarimu! Beri saya tindakan bilas lambung!”

Meskipun dokter kesal dengan sikapnya, dia masih berbaik hati dan segera memerintah perawat, “Siapkan alat lavage lambung!”

Perawat itu mengangguk dengan tergesa-gesa dan mulai bersiap.

Pada saat ini, Kian tiba-tiba merasakan ada ledakan di benaknya. Sesaat kemudian dia sudah kehilangan akal. Yang ada di pikirannya adalah memakan kotoran!

Jadi, diluar kesadarannya dia mencari toilet, “Di mana toilet? Di mana toilet?!”

Dokter secara refleks menunjuk ke sisi kanan dan berkata, “Belok kiri ke sana dan pergi ke ujung.”

Begitu Kian mendengar ini, dia berlari ke toilet.

Guru dan beberapa teman sekelas mencoba mengejarnya.

Sampai di toilet, melihat beberapa bilik. Membuka pintu bilik pertama tidak ada orang, dia beraih ke bilik kedua.

Semua yang melihatnya tercengang. Mungkinkah… Apakah dia akan memakan kotoran lagi?!

Pada saat membuka bilik kedua, dan ada seorang lelaki tua duduk di dalamnya. Kian segera masuk. Dan semua orang memegangnya dengan erat, dan berteriak, “Tidak, Kian, tidak!”

Kian meraung liar, “Lepaskan aku! Lepaskan aku! Biarkan aku makan, aku ingin makan!”

Semua orang hampir kehilangan akal, apa yang terjadi dengan orang ini? Tiba-tiba menjadi neurotik?

Kalau tidak, mengapa dia tiba-tiba menjadi gila dan mencoba sekuatnya untuk makan kotoran?

Guru berteriak pada saat ini, “Cepat, bawa dia keluar dari sini!”

Beberapa orang bersama-sama, menariknya membawanya keluar.

Begitu berjalan keluar dari pintu toilet, Kian pingsan dan berteriak, “Turunkan aku, aku ingin makan kotoran! Turunkan aku! Jika aku tidak memakannya, aku akan mati! Tolong turunkan aku!”

Seluruh unit gawat darurat rumah sakit gempar.

Mereka telah melihat berbagai jenis penyakit. Tetapi siapa yang pernah melihat orang yang ingin makan kotoran?

Dia seorang pemuda yang tampan, apa yang mendorongnya melakukan itu?

Dokter dengan sangat malu bertanya, “Dia baru saja mengatakan dia ingin diberi tindakan bilas lambung. Mengapa tiba-tiba dia ingin makan makanan seperti itu lagi? Saya ingin tahu apakah orang ini memiliki masalah saraf? Mengapa? kamu tidak membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Castle Peak?”

Ketika penjaga memikirkannya, hal semacam ini benar-benar tidak terlihat seperti penyakit organ, dia memperkirakan Kian memiliki masalah mental. Dia segera mengatakan, “Ayo kiat pergi ke Rumah Sakit Jiwa Castle Peak!”

Pada saat ini, Kian sudah menjadi gila!

Di pikirannya hanya ada keinginan makan kotoran sekarang. Jika dia tidak bisa memakannya, dia siap untuk bunuh diri. Dia terus menampar dirinya sendiri, berlutut dan membenturkan kepalanya ke lantai ketika teman-temannya lengah. Teman-teman sekelas mencoba menangkapnya, tapi dia memberontak. Dia menjadi lebih kesal, dan meraung-raung.

“Kalian semua, lepaskan aku! Jika kamu tidak membiarkan aku makan kotoran, kalian akan lihat aku mati!”

Kian meronta-ronta dengan keras.

Karena kekuatan ledakannya, beberapa teman sekelas tidak bisa menahannya. Setelah dia berhasil melepaskan diri, dia dengan cepat berlari ke toilet kembali.

Teman-teman sekelas mengejarnya lagi. Tetapi kecepatan mereka tidak secepat dia. Di toilet, dia sudah menarik lelaki tua itu keluar dan melemparkannya ke lantai. Dia memasukkannya ke dalam mulut.

Semua orang melangkah maju untuk memeluknya erat-erat, tetapi mereka tidak bisa menahannya

Orang tua itu sangat ketakutan, sehingga dia bahkan tidak sempat mengangkat celananya. Dia menggigil di lantai. Ketakutan dengan adegan ini, dia mengeluarkan ponselnya, merekam video, lalu posting di TikTok.

“Lihat! Rumah Sakit Silverwing memiliki pasien orang gila yang mengambil kotoran dan memakannya…!”

Demikian Novel Charlie Wade Bab 455 – 456 gratis online. Semoga terhibur.

The Amazing Son-in-Law / The Carismatic Charlie Wade Chapter 455 – 456.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*