Novel Charlie Wade Bab 33 – 34

si karismatik novel Charlie Wade lengkap gratis online free - stefan stefancik - unsplash @

Baca online Novel Si Karismatik Charlie Wade Bab 33 – 34.

(The Amazing Son-in-Law / The Carismatic Charlie Wade) Chapter 33 – 34

Bab 33

1,3 juta menjadi 2 juta dalam hitungan detik. Membuat Elaine terbuai senang dan sedikit tidak percaya.

Dia bertanya pada Axel dengan ekspresi tidak yakin: “Apakah 2juta itu benar-benar untukku?”

Axel mengangguk dan menjawab, “Tentu saja, itu semua milikmu!”

“Oh, bagus sekali!” Elaine bersemangat.

Melihat bahwa Elaine mendapat dua juta! Ada kelebihan 700.000 yang harusnya diterima, para lansia menjadi bersemangat. Mereka berpikir uang mereka akan segera kembali, ditambah dengan bunga.

Jadi, beberapa orang maju untuk bertanya: “Manajer Axel, bagaimana dengan uang kami?”

Axel menatap Albert.

Sebenarnya Albert enggan menyerahkan uang yang telah dia peroleh. Dia telah membuat tuan muda dari Keluarga Wade marah, membuatnya bisa kehilangan nyawa. Jadi dia tidak peduli dengan rasa enggannya. Lalu berseru: “Mundur, semua uang kalian akan dikembalikan! Atas restu Tuan Wade, uang kalian akan dikembalikan dengan bunga!”

Kerumunan lansia bersorak gembira.

Pada saat ini, Charlie tiba-tiba berkata ketus: “Albert, mereka tidak ada hubungannya denganku. Apa maksudmu atas restuku? Apakah kamu mempermainkanku?”

Albert terkejut dan berkata, “Tuan Wade, apa maksudmu? Saya sangat bingung, saya tidak mengerti.”

Charlie berkata: “Uang orang-orang ini tidak ada hubungannya dengan saya. Kamu bisa mengambil uang mereka jika kamu mau. Itu terserahmu mengambil atau mengembalikan.”

“Tapi jika kamu berani mengembalikan uang mereka karena saya, jangan salahkan kalau aku akan menghukummu sekarang.”

Para orang tua ini, bersama Elaine, telah mengejeknya tadi. Jadi mengapa dia harus membantu mereka.

Sekarang, dia tidak hanya menolak membantu. Tapi dia juga akan memberi Albert pelajaran jika dia mengetahui Albert mengembalikan uang itu. Jika demikian, Albert juga ikut menyinggung perasaannya!

Albert segera mengerti, dan segera berkata: “Jangan khawatir Tuan Wade, saya mengerti!”

Selesai berbicara, Albert berpesan pada Axel, “Hanya uang dari ibu mertua Tuan Wadeyang akan dikembalikan. Selebihnya jangan dikembalikan!”

“Apa?!” Para lansia yang tadinya gembira langsung menjadi gila satu per satu. Bahkan ada yang menangis dan meratap.

Yang lain memohon belas kasihan Charlie. Charlie menutup telinga.

Mereka sekelompok orang tua yang tidak etika. Bagaimana mereka telah mencibir dan menghina dirinya sebelumnya?

Sekarang saat mereka mengetahui bahwa dia bisa mengendalikan Albert, mereka meminta batuan dari dirinya?

Persetan denganmu!

Ketika Albert melihat para lansia mengusik Charlie, dia berteriak: “Diam! Siapa pun yang berani mengusik Tuan Wade, aku akan membunuhnya!”

Mereka tidak berani berbicara sepatah kata lagi.

Albert memandang kevin yang masih tercengang. “Tuan Wade, anak ini temanmu?”

Charlie Wade melirik Kevin. Dan Kevin buru-buru memohon: “Charlie , Charlie! Tolong selamatkan aku! Tolong beri tahu tuan Albert, kita berteman! Tolong!”

Charlie mendengus dingin dan berkata kepada Albert, “Saya tidak mengenal orang ini. Terserah kalian mau lakukan apa padanya. Hanya lepaskan saat kalian sudah puas.”

Albert mengerti, dan memerintahkan bawahannya: “Sial, pukul bajingan ini lagi. Dia merusak pandanganku!”

Kevin berteriak ngeri: “Charlie! Tolong selamatkan saya. Saya mohon!”

Bab 34

Charlie menatapnya dan berkata dengan dingin: “Saya tidak memiliki hubungan denganmu. Tidak ada alasan, tidak ada keluhan, tidak ada permusuhan. Tapi kamu selalu mengolok-olok saya. Dan sekarang memohon saya untuk menyelamatkanmu? Jangan mimpi!”

Kevin tiba-tiba pingsan dan menangis: “Charlie, saya akui saya salah, tolong bantu saya”

Melihat kekesalan Charlie , Albert berteriak kepada bawahannya: “Sialan, mengapa kalian diam saja. Apa yang kalian tunggu. Cepat pukul!”

Bawahannya terkejut, dan segera meraih leher dan rambut Kevin. Kevin mendapat banyak pukulan.

Kevin ditampar bertubi-tubi. Darah mengalir dan beberapa giginya patah. Pukulan belum berhenti, dan setiap tamparan dikeluarkan dengan kekuatan penuh!

Albert menoleh ke Charlie sambil tersenyum. Dia bertanya, “Tuan Wade, Anda puas?”

Charlie mengangguk: “Oke, aku harus pergi.”

Albert dengan hormat menyerahkan kartu namanya kepada Charlie.

“Tuan Wade, ini adalah nomor kontak saya. Jika Anda memiliki urusan yang harus ditangai, katakan saja kepada saya. Saya akan siap.”

Charlie mengangguk dan memasukkan kartu nama ke dalam sakunya.

Kemudian dia berkata kepada ibu mertuanya Elaine: “Bu, ayo pulang!”

Meskipun Elaine ditampar beberapa kali, dia untung 700.000 yuan. Jadi dia tidak bisa menahan kegembiraannya. Memandang Charlie dengan penuh kebanggaan. Dia merasa menantunya tealh memberinya nama baik!

Charlie membawa koper berisi uang mengajak Elaine pergi. Para lansia berkumpul di sekitar Charlie dan berkata penuh penyesalan, “Charlie, kami salah telah meremehkanmu. Kamu masih muda dan luar biasa.”

“Ya, Charlie. Kamu memiliki bakat. Kamu mengagumkan. Menantuku kalah jauh dibanding dirimu.”

“Apakah kamu bisa membantu kami memberi tahu direktur Axel, dan memintanya mengembalikan uang kami? Uang itu hasil jerih payah kami!”

Charlie mengerutkan kening dan berkata ketus, “Mengapa saya harus membantu Kalian? Kalian semua angkuh? Mengapa tidak meminta bantuan dari menantu kalian sendiri!”

Setelahnya, Charlie melangkah dan pergi.

Ketika semua orang mendengar kata-kata itu, mereka semua menyesal dalam hati mereka. Tapi sudah terlambat.

Salah mereka sendiri. Tidak mengira Charlie sebenarnya bisa membantu. Sekarang kesempatan itu menguap. Uang hasil jerih payah mereka akan benar-benar hilang.

Beberapa lansia mulai menampar wajah mereka sendiri. Beberapa duduk di lantai dan kehilangan semangat. Mereka menangis. Uang itu adalah harta mereka yang tersisa. Jika hilang, semua akan berakhir!

Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri karena tidak tahu etika. Mereka menyalahkan diri mereka sendiri karena tidak memiliki menantu yang baik seperti Charlie.

Dalam perjalanan pulang, Elaine bertanya kepada Charlie dengan senyum di wajah, “Charlie, bagaimana kamu kenal Albert? Mengapa dia begitu sopan padamu?”

Charlie tertawa dan berkata, “Saya tidak kenal. Saya menelepon teman sekelasnya. Dan temannya memiliki kemampuan untuk meminta Axel mengembalikan uang.”

Saat Elaine mendengar ini, dia langsung kecewa.

Dia pikir Charlie memiliki beberapa kemampuan hebat yang dia tidak ketahui. Tapi ternyata dia masih meminta bantuan dari orang lain.

Akibatnya, antusias yang tadinya berkobar langsung hilang sekejap menjadi kekecewaan.

Untungnya, dia bisa mendapatkan uangnya kembali dan mendapatkan tambahan 700.000 yuan. Ini membuat anggapannya tentang Charlie sedikit berubah.

Dia membuka mulutnya dan berkata, “Charlie , jaga rahasia ini. Jangan beri tahu siapa pun tentang kejadian ini. Ibumu memang tua, tapi aku masih punya harga diri.”

Charlie tersenyum tak berdaya. Dia harus setuju dan berkata, “Aku tahu ibu.”

Novel Charlie Wade Bab 33 – 34 gratis online.

The Amazing Son-in-Law / The Carismatic Charlie Wade Chapter 33 – 34.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*