Novel Charlie Wade Bab 3129 – 3130

si karismatik novel Charlie Wade lengkap gratis online free - stefan stefancik - unsplash @

Novel Charlie Wade Bab 3129 – 3130 dalam bahasa Indonesia. Novel serial ni diterjemahkan dari novel berbahasa China berjudul “Menantu Naga Tertinggi Ye Chen Xiao Churan”. Semoga Anda semua bisa menikmati kisah / ceritanya yang semakin seru.

The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter Bab 3129 – 3130.


Bab 3129

Saat ini, telihat kesibukan di pangkalan Hamid di kedalaman pegunungan Suriah.

Saat matahari terbit, semua prajurit bersiap menghadapi pertempuran dengan kecepatan penuh.

Beberapa helikopter bersenjata Hamid sudah lepas landas, memindahkan beberapa peralatan dan material penting di dalam pangkalan ke terowongan lereng terbalik di tengah gunung.

Tentara juga mulai memasuki terowongan dengan tertib di bawah komando perwira di semua tingkatan. Tim konstruksi serta tentara dari batalion teknik yang masih dalam pembangunan juga mulai memasang semua peralatan secepat mungkin.

Pada saat yang sama, pengintai di garis depan mengirimkan pesan bahwa gerakan lawan dianggap tidak cepat.

Meski kendaraan lapis baja bisa bermanuver dengan cepat, sebagian besar dari ribuan tentara hanya bisa mengandalkan berjalan kaki.

Apalagi truk itu sudah sarat dengan perbekalan dalam jumlah besar. Dan di belakangnya ada artileri tarik… Di jalan pegunungan yang berkelok-kelok ini, pergerakannya tidak lebih cepat dari berlari.

Ini membuat Hamid semakin lega.

Lawan datang dengan ganas, tetapi cukup lambat.

Mungkin juga di mata pihak lain, dirinya sudah dianggap akan kalaj. Jadi mereka tidak terburu-buru.

Lawan sama sekali tidak takut dirinya kabur. Karena tujuan mereka adalah menghancurkan markasnya dan menghabisi pasukannya sebanyak mungkin. Dia hidup atau mati tidak menjadi masalah.

Bagi pasukan oposisi seperti Hamid, pangkalan adalah segalanya. Hanya dengan pangkalan mereka menetap. Begitu kehilangan pangkalan, mereka akan seperti anjing yang berduka dan hanya dapat dipukuli dengan pasrah.

Apalagi jika tentara Hamid berhasil dimusnahkan, Hamid tidak akan bisa berbalik. Saat itu, dia hanya bisa bersembunyi dan lari. Dia tidak akan bisa melancarkan serangan atau membawa ancaman apapun.

Jadi pasukan pemerintah tidak terburu-buru. Mereka sudah menebak Hamid pasti sudah mengetahui kedatangan mereka. Namun mereka tidak peduli sama sekali.

Tapi yang tidak mereka ketahui adalah, Hamid yang sekarang bukan lagi Hamid yang dulu.

Sekarang Hamid sudah memiliki kekuatan untuk melawan mereka!

Kesombongan pihak pemerintah memberi Hamid lebih dari satu jam untuk bernapas.

Setelah lebih dari satu jam, semua orang di pangkalan sudah mundur ke terowongan lereng terbalik.

Semua rumah di dalam pangkalan telah menjadi kosong. Dan semua barang berharga dan berguna di dalamnya sudah diungsikan.

Beberapa peralatan pembangkit listrik skala besar sedikit lama saat dibongkar. Perlu lebih dari satu jam untuk diangkat dengan helikopter dan dikirim ke terowongan di lereng balik. Ada juga beberapa peralatan teknik yang bisa tidak dimasukkan. Lalu Helikopter terbang ke utara menjauh dari pangkalan.

Tentara Hamid memeriksa senjata dengan dan amunisi mereka secara rinci di terowongan di lereng belakang, dan siap menyerang kapan saja.

Semuanya sudah siap, dan pengintai garis depan mengirimkan informasi terbaru. Pasukan lawan telah berhenti di daerah datar sejauh 20 kilometer dalam garis lurus. Pada saat yang sama, lebih dari 30 artileri tarik lawan mulai dikerahkan di garis depan.

Hamid menebak, ini pasti akan menjadi posisi artileri yang dipilih oleh lawan. Setelah mereka mengerahkan artileri, putaran pertama penembakan akan segera dimulai.

Saat artileri sedang disiapkan, musuh meninggalkan lebih dari 2.000 tentara untuk menjaga posisi artileri. Dan 5.000 infanteri yang tersisa melanjutkan perjalanan mendekati pangkalan Hamid dengan pengawalan kendaraan lapis baja!

Setelah Hamid mendengar berita itu, dia terkejut dan berpikir, “Infanteri mereka terus mendekati saya! Mereka pasti berencana menembaki saya dengan artileri terlebih dahulu. Setelah penembakan selesai, lebih dari 5.000 prajurit infanteri ini mendekati dan menyerang pangkalan saya! Taktik koordinasi infanteri ini seperti yang dikatakan Saudara Charlie. Baiklah, mari kita lihat bagaimana saya akan mengalahkan infanteri kalian!”

Segera, dia segera memerintahkan, “Kirim perintah kepada semua orang untuk bersiap menghadapi penembakan! Setiap orang harus memakai helm, tutup telinga, dan jangan pernah meninggalkan terowongan. Dan jangan bersandar pada dinding terowongan.”

“Yang terbaik adalah berbaring di tanah, akan lebih baik lagi jika ada bantalan yang lebih lembut. Ini dapat mengurangi kerusakan getaran yang disebabkan oleh penembakan jarak dekat!”

Bab 3130

Seringkali, artileri membunuh dengan pecahan peluru setelah ledakan, atau bebatuan atau benda keras lainnya yang terhempas oleh ledakan.

Gelombang kejut ledakan artileri juga dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia. Jika jaraknya cukup dekat dapat menghancurkan organ dalam.

Meskipun Hamid tidak memiliki pemikiran strategis besar, bagaimanapun, dia memiliki banyak pengalaman praktis setelah berjuang di medan perang hingga hari ini.

Perintahnya diteruskan lapis demi lapis, dan para prajurit di setiap terowongan menerima perintahnya.

Alhasil, banyak orang mulai menggunakan material lokal, mencari beberapa benda lunak untuk disebarkan di tanah.

Banyak tentara pergi ke pintu masuk terowongan untuk mendapatkan banyak tanah. Sheldon, yang sangat gugup, tidak mengetahui apa yang dilakukan orang-orang ini. Dia mendengar tentara yang menjaganya berteriak, “Apa yang kamu lakukan? Keluar ambil tanah lalu sebarkan di bawahmu. Kalau ada cangkang peluru meledak tepat di depanmu, itu akan menyebabkan luka dalam!”

Ketika Sheldon mendengar ini, dia bertanya dengan panik, “Apakah benar-benar akan ada perang? Bisakah kamu berbicara dengan Komandan Hamid dan memintanya mengirim helikopter untuk mengirim saya pergi dulu. Saya tidak pernah mengalami peperangan. Saya tidak bisa tinggal di sini.”

Prajurit itu berkata dengan dingin, “Helikopter sudah lama pergi. Kamu tidak bisa pergi kemana-mana. Kalau kamu tidak ingin mati, cepat ambil tanah. Kalau ingin mencoba keberuntungan, tetap saja di sini dan diam saja.”

Ketika Sheldon mendengar ini, dia tidak berani meminta lagi.

Jadi sambil mengutuk Charlie dengan bahasa paling kejam di hatinya, dia dengan enggan mengikuti yang lain untuk menyiapkan tanah di luar pintu masuk gua.

Sheldon menggunakan tong oli pelumas mesin diesel yang kosong, dan berjuang menyekop seember tanah.Saat dia mengambilnya dan hendak berjalan kembali, terdengar suara tajam memecah udara di luar.

Sebelum dia bisa mengetahui suara apa itu, suara ledakan sudah memekakkan telinga satu demi satu!

Pengeboman telah dimulai!

Pada saat ini, seluruh gunung terasa bergetar.

Dan pangkalan di lembah di luar pintu masuk gua langsung dilalap lautan api.

Sheldon berteriak ketakutan. Ini adalah pertama kalinya dia kontak dekat dengan perang di usia yang sudah tidak muda lagi.

Dia merasa telinganya tuli, selain tinnitus, gendang telinga sangat sakit. Organ dalam tubuhnya seperti baru saja dipukuli, sama tidak nyamannya.

Para prajurit yang bertugas menjaganya dengan cepat menyeretnya ke dalam terowongan, dan kemudian bom kedua meraung masuk!

Target peluru putaran kedua ini masih menargetkan pangkalan di lembah. Ledakan yang memekakkan telinga terus menerus dan tak ada habisnya!

Sheldon menutupi telinganya dengan tangannya, berjongkok dengan gemetar.

Para prajurit lainnya, di sisi lain, telah lama bersiap untuk bertahan dari guncangan ledakan.

Putaran demi putaran pemboman, tanpa dampak apa pun pada para prajurit Hamid.

Sebaliknya, karena pengeboman berlangsung lama, para prajurit memiliki rasa aman dan superioritas yang kuat secara psikologis.

Karena mereka telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri peran besar yang dimainkan oleh benteng anti lereng dalam menghadapi pengeboman.

Bersembunyi di benteng yang begitu kuat, perasaan ini seperti bersembunyi di dalam kendaraan lapis baja dan ditembak oleh penduduk asli dengan busur dan anak panah. Alih-alih memiliki rasa takut, mereka secara psikologis mengembangkan rasa superioritas yang berbatasan dengan ejekan pada musuh!

Bisa dibilang semakin banyak bom yang ditembakkan musuh, semakin tinggi moral pasukan Hamid!


Demikian kisah/cerita dari Novel Charlie Wade Bab 3129 – 3130 gratis online. Semoga terhibur.

The Charismatic Charlie Wade / The Amazing Son-in-Law Chapter bab 3129 – 3130.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*