Novel Charlie Wade Bab 2691 – 2692 dalam bahasa Indonesia. Diterjemahkan dari novel serial berbahasa China dengan judul “Menantu Naga Tertinggi Ye Chen Xiao Churan”. Semoga pembaca bisa menikmati kisah / ceritanya yang semakin seru.
The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter Bab 2691 – 2692.
Bab 2691
Ini mimpi?
Semua orang tidak banyak membaca buku hanya membawa senjata setiap hari. Namun mereka masih memiliki akal sehat dasar. Hamid dalam kondisi cacat kakinya. Di Suriah tidak ada obat dan kedokteran yang mumpuni. Bahkan tidak mungkin menyembuhkan dengan baik di negara maju.
Namun, kenyataan di depan mereka, komandan yang telah lama timpang, sekarang bisa berjalan cepat!
Hamid melihat reaksi semua orang.
Dia sangat bersemangat sehingga hampir saja berteriak. tetapi demi citranya dan kontrol timnya yang lebih baik, dia menekan kegembiraan di dalam hatinya. Dia berpura-pura tenang dan melangkah maju, sampai ke ruang bawah tanah.
Begitu memasuki ruang bawah tanah, dia langsung berseru, “Feisal, aku sudah mengantar Tuan Wade. Tuan Wade sudah memberitahuku situasinya. Selama kamu membuka pintu, aku tidak akan menghukummu. Kamu harus kembali ke brigade lapis baja, bersama yang lain!”
Feisal berkata secara tidak sadar, “Saya mati atau hidup, tidak masalah. Yang paling penting saya harus memastikan Tuan Wade pergi dengan aman! Kalau tidak, saya akan melawan Anda sampai akhir!”
Hamid diam-diam terkejut, berpikir, “Hipnotis tuan Wade ini benar -benar luar biasa! Faisal ini mengabaikan hidup dan matinya, hanya memikirkan kesetiaan kepada saudaraku. Kalau aku memiliki kemampuan ini, aku bisa menyatukan seluruh kamp oposisi…”
Setelah beberapa saat, Hamid berkata, “Feisal, apa kamu masih ragu saya melakukan sesuatu yang jelek bagi tuanmu? Aku bahkan tidak ingin memikirkannya. Bagaimana saya bisa menjadi lawannya? Terlebih lagi, mengapa saya harus melawan dia, kan?? Apa kamu tahu, tuanmu adalah dermawanku, dia menyembuhkan kakiku!”
Feisal bertanya, “Kamu bilang Tuanku menyembuhkan kakimu?!”
Hamid segera berkata, “Mengapa saya harus berbohong padamu? Kalau tidak percaya, kamu bisa membuka pintu dan melihat. Jangan khawatir, hanya ada saya di seluruh koridor.”
Setelah beberapa saat, gerbang besi membuka celah. Feisal memandang melalui celah dan melihat hanya ada Hamid di seluruh koridor. Dia tangan kosong, tidak membawa senjata.
Faisal sedikit lega, dan bertanya, “Apa yang kamu katakana itu benar?”
Hamid mengangkat tangannya dan berjalan perlahan, lalu berkata, “Lihat diriku! Apakah kakiku sudah normal?”
Karena masih dalam pengaruh petunjuk psikologis, rasa hormatnya pada Charlie tiba -tiba meledak. Dia menghela napas dan berseru, “Di dunia ini, hanya Tuan Wade yang memiliki kemampuan seperti itu!”
Hamid mengangguk dan bertanya kepadanya, “Jadi, apa kamu percaya padaku?”
Faisal berkata, “Saya percaya.”
Setelah berbicara, dia membuka pintu dan berkata, “Komandan Hamid, saya harap kamu menepati janji.”
Hamid menjawab dengan sungguh -sungguh, “Kamu bisa yakin, saya menepati apa yang saya sudah katakan!”
Setelah itu, dia berjalan ke ruang bawah tanah, menunjuk ke pintu besi ruangan di dalamnya, dan berkata, “Feisal, aku tahu kamu setia pada tuanmu. Tapi sebelum tuanmu kembali, atau memberimu perintah, saya harap kamu dapat melakukan pekerjaan di pos aslimu.”
Feisal mengangguk dan berkata, “Tidak masalah, Komandan Hamid!”
“Oke.” Hamid menunjuk ke pintu dan menginstruksikan, “Buka pintu di dalam.”
Feisal tidak membantah dan segera membuka pintu besi.
Hamid melangkah masuk. Tujuh anak muda di dalamnya ketakutan. Mereka memohon.
Hamid memandang tujuh orang ini dan mencibir, “Pertama -tama, selamat. Saya sudah berjanji pada pada sudara saya. Saya tidak akan megambil tujuh nyawa kalian. Kalian akan tetap hidup!”
Tujuh orang menangis saat mendengarnya.
Pria keturunan India menangis dan bertanya, “Komandan, kapan kami bisa kembali?”
“Kembali?” Hamid melambaikan tangannya, “Tidak, tidak! Kalian bertujuh akan menjadi pekerja di sini. Kalian akan tinggal di sini, bekerja di sini, mati di sini, dan dimakamkan di sini. Tidak ada kesempatan pergi!”
Bab 2692
Pernyataan Hamid ini membuat tujuh orang sombong ini terkejut. Mereka merasa seakan seluruh dunia runtuh pada saat ini.
Tujuan mereka datang ke Suriah adalah membuat film dokumenter tidak seperti Autumn. Mereka tidak benar -benar memiliki niat baik. Mereka juga tidak benar -benar bersimpati dengan orang -orang yang menderita dalam perang.
Mereka hanya berharap mendapatkan resume yang lebih kuat untuk diri mereka sendiri. Menjadikan diri mereka memiliki lebih banyak ruang pertumbuhan di masyarakat atas munafik di Barat.
Saat mereka mendapatkan posisi bagus di masyarakat atas, saat semua orang bersulang di resepsi tingkat tinggi, mereka akan tertawa dan mengungkap fakta bahwa mereka pernah membuat film dokumenter tentang medan perang di Suriah untuk kepentingan anti perang. Mereka pasti akan mendapat banyak pujian.
Pada saat itu, atasan mereka akan terkesan. Dan juga membuat para pejabat mengagumi diri mereka. Ini akan menjadi kualifikasi bagus yang akan bertahan seumur hidup.
Namun, mereka tidak menyangka kedatangan mereka ke Suriah untuk mendapatkan kualifikasi bagus, justru membuat mereka harus tinggal dan bekerja di Suriah sepanjang hidup mereka!
Membayangkan akan tinggal selamanya di tempat hantu ini, tujuh orang ini menangis tanpa kecuali!
Ketika Hamid melihat tujuh orang menangis, dia bertanya dengan dingin, “Mengapa menangis? Apa yang kalian bayangkan saat datang ke Suriah?!”
Di antara tujuh orang, bocah India itu menangis dan berkata, “Kami datang untuk mendapat kualifikasi. Saya tidak berpikir akan sangat berbahaya… Komandan Hamid, tolong lepaskan kami. Kami hanya terbiasa belajar, tidak bisa melakukan hal lain. Kami tinggal di sini hanya akan menjadi beban!”
Yang lain juga menangis dan memohon.
Bagi mereka, selama ada peluang, mereka harus berusaha segalanya.
Namun, Hamid tidak memberi mereka harapan sama sekali. Dia berkata dengan dingin, “Mulai besok, semua pria menggali toilet. Yang wanita menggembala ternak dan domba. Kalian akan bekerja 16 jam sehari.”
“Saya akan mengatur orang khusus untuk mengawasi kalian. Jika ada yang berani malas, saya akan menghukumnya tiga hari dan tidak makan. Jika ada yang mencoba melarikan diri, saya akan mematahkan kedua kakinya. Dia hanya akan bisa merangkak menggali toilet!”
Desa tempat Hamid menempatkan pasukannya memiliki kondisi sulit. Di masa lalu, ada pasokan listrik. Tetapi karena perang saudara, listrik tidak tersedia. Di sini, tidak ada listrik, tidak ada komunikasi, tidak ada air bersih, tidak ada saluran pembuangan.
Oleh karena itu, seluruh penduduk desa dan tentara Hamid menggunakan toilet kering.
Satu atau dua ribu orang buang air besar per hari. Para prajurit awalnya bergiliran membersihkan toilet dan mengangkut kotoran keluar desa. Siapa pun yang bertugas, mereka akan mengeluh.
Oleh karena itu, Hamid memikirkan ini. Dia mengatur lima pria sandaera ini untuk membersihkan toilet dan membuangnya. Jika kelima orang ini diperas tenaganya sampai ekstrem, tentara tidak perlu melakukan pekerjaan kotor ini lagi.
Setelah mendengarkan instruksi Hamid, lima orang hampir ingin mati.
Memikirkan kotoran seribu atau dua ribu orang setiap hari dan membersihkan toilet yang mereka gunakan, lima orang ini merasa hidup mereka sudah selesai.
Hamid sudah mengatakan mereka harus tinggal dan bekerja di sini seumur hidup. Dan mereka tidak akan bisa pergi sampai mereka mati. Ini berarti bahwa selama mereka masih hidup, mereka harus membersihkan toilet dan membuang kotoran setiap hari. Berulang kali setiap hari, tanpa akhir.
Apa ada hal lain yang lebih menyedihkan dari ini?
Beberapa langsung teringat Charlie. Mereka membencinya dan menyesal secara mendalam.
Demikian kisah/cerita dari Novel Charlie Wade Bab 2691 – 2692 gratis online. Semoga terhibur.
The Charismatic Charlie Wade / The Amazing Son-in-Law Chapter bab 2691 – 2692.
Leave a Reply