Novel Si Karismatik Charlie Wade (Ye Chen) Bab 171 – 172. Silakan baca dan nikmai secara online dan gratis.
The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter 171 – 172.
Charlie Wade Bab 171
Charlie meninggalkan kediaman keluarga White dengan santai. Semua orang menatapnya dengan kekaguman
Jasmine mengantar Charlie, dan terus menatapnya dalam perjalanan.
Pada saat ini, Charlie sudah menjadi orang biasa kembali. Jesmine tidak dapat melihat kultivasi kuat dalam dirinya.
Dia merasa sedikit aneh.
Tadi Charlie memancarkan aura hebat, membuat semua orang kagum dan sekaligus takut.
Tapi sekarang, temperamen ini hilang. Dilihat sekilas, tidak akan berbeda dengan orang biasa yang lewat.
Jasmine tidak tahu apakah Charlie sengaja menahan, atau itu hanya ilusi.
Jasmine bertanya, “Charlie, apakah petir tadi, kamu benar-benar memanggilnya?”
Charlie menatapnya dan tersenyum.
“Tebak? Apa kamu percaya jika aku mengatakan itu hanya kebetulan?”
Terlinatas dalam benak Jasmine, bagaimana Charlie memanggil petir.
Dalam kilatan petir, Charlie berdiri dengan bangga di dunia, dengan temperamen yang luar biasa.
Wanita mana yang tidak jatuh cinta melihat pria seperti itu.
Jasmine sangat tersentuh, tetapi dia dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Ini lelucon!
Bahkan fisikawan top dunia tidak dapat mengendalikan petir.
Jika Charlie bisa memanggil petir, mengapa dia masih mau menjadi menantu yang tidak berguna seperti sekarang?
Mungkinkah petir itu hanya kebetulan?
* * *
Charlie tiba pintu rumah. Dia ibu mertuanya, Elaine, berbicara.
“Aku telah memintamu mencari suami yang cakap. Tapi kamu tidak mau mendengarkan! Coba kamulihat menantu Wang Lifen yang cakap. Dia bisa memberinya empat kamar tidur yang luas! Luas kamarnya lebih dari 180 meter persegi! Coba lihat rumah kita, total hanya 120 meter persegi. Begitu memalukan tinggal di sini!”
“Menantu orang lain bisa diandalkan. Charlie yang kamu nikahi itu tidak berguna. Bagimana kita bisa mengandalkannya. Saya khawatir keinginanku bisa hidup di rumah besa tidak akan tercapai!”
Claire menjawab dengan nada tidak puas, “Bu, mengapa kamu selalu iri dengan orang lain? Sekarang saya sudah menjadi direktur. Jika bisa menghemat dan menabung beberapa tahun, kita bisa membeli rumah baru.”
Ibu mertua berkata: “Menunggu beberapa tahun lagi? Sejak kamu menikah dengan Charlie, kehidupan keluarga kita anjlok. Dulu kita masih bisa tinggal di vila keluarga Wilson. Sekarang? Jika kita masih tinggal di rumah bobrok ini, aku orang palign sial di antara teman-temanku!”
Claire berkata, “Bu, apa gunanya kamu bersaing dengan teman-temanmu?”
“Aku bosan hidup seperti ini!” Ibu mertua berkata dengan marah, “Aku selalu kalah dibandingkan dengan teman-temanku!”
Charlie tidak berdaya saat ini. Hanya menggelengkan kepalanya, membuka pintu dan masuk.
Melihat Charlie kembali, Elaine mendengus dan berkata, “Kamu masih tahu caranya pulang? Kamu belum memasak! Kita semua lapar!”
Charlie tersenyum dan berkata, “Bu, aku akan memasak sekarang.”
Setelah itu, dia langsung pergi ke dapur.
Charlie memahami dengan jelas tentang karakter Elaine. Dia memiliki sifat sombong. Dia kan tidak nyaman saat melihat apa yang dimiliki orang lain.
Jika dia tahu bahwa Zeke White memberinya vila, untuk Charlie khawatir dia akan segera menyanjungnya dan berlutut dan menjilat dirinya.
Bab 172
Melihat sifat Elaine selama ini, Charlie tidak mau menceritakan apa-apa tentang vila itu.
Charlie sibuk di dapur ketika Claire datang dan berkata dengan suara rendah, “Jangan ambil hati apa yang ibumu katakan. Dia hanya mencintai kesombongan.”
Charlie berkata, “Memang Ibu bilang apa? Aku tidak mendengar apa pun.”
“Baik. Kamu bisa berpura-pura tidak mendengarnya.” Claire mendorong dahi Charlie dengan jarinya.
Charlie memanfaatkan situasi ini dan memegang tangan Claire.
Claire amat malu, melihat sekeliling dapur, dan ingin menarik tangannya.
Charlie memegangnya dengan erat. Charlie melihat Claire mengenakan gelang yang dibuatnya, dan bertanya sambil tersenyum, “Apakah gelang ini efektif?”
“Ah?” Claire kembali sadar, mengangguk dan berkata, “Sejak memakai gelang ini, tubuhku terasa lebih segar dan nyaman. Terbuat dari apa gelangmu ini? Efeknya terasa sekali!”
Charlie tersenyum dan berkata, “Ini hanya mutiara.”
Mutiara Suci Samudera ini ada di pergelangan tangan Claire, membuat pergelangan tangannya seputih salju, seputih dan selembut akar teratai baru.
Tangan giok yang halus dan hangat dipegang di tangan Charlie, seperti sepotong batu giok yang hangat. Charlie tidak ingin melepaskannya.
Claire mengetahui Charlie mengambil kesempatan. Wajahnya memerah, dia menarik tangannya dan memelototinya.
Charlie tersenyum dan berkata, “Apakah kamu ingin pindah rumah?”
“Tentu saja, siapa yang tidak ingin tinggal di rumah baru? Sejak keluar dari vila, ibuku selalu mengeluh sepanjang hari bahwa rumah ini terlalu kecil dan kumuh.”
Claire menghela napas, lalu kembali sadar dan berkata, “Tapi harga rumah saat ini sedang mahal-mahalnya. Keluarga kita tidak memiliki banyak uang. Kita lupakan saja soal rumah baru.”
Claire tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata: “Ngomong-ngomong, kita bisa pergi melihat real estat dulu. Kita bisa menghitung berapa harga rumah ini dibanding rumah baru yang lebih besar. Jika selisihnya tidak banyak, kita bisa menukarnya dengan rumah baru.”
Sebelum Charlie sempat menjawab, Claire sudah berkata lagi dengan penuh semangat, “Besok akhir pekan, ayo kita keluar dan melihat-lihat real estat!”
Claire sangat tertarik, jadi Charlie mengiyakan, “Karena kamu ingin melihatnya, aku akan menemanimu.”
Claire mencari informasi real estat melalui ponselnya. Dia memutuskan untuk pergi ke distrik dengan lingkungan yang lebih baik.
Saat itu ada seseorang mengetuk pintu setelah makan. Dia adalah seorang kurir yang menyerahkan sebuah paket kecil kepada Charlie. “Ini ada kiriman paket dengan asal kota yang sama. Tolong tanda tangani.”
Setelah Charlie menandatangani tanda terima, dia membukanya. Ternyata paket itu berisi sederet kunci pintu dan beberapa kartu emas bertuliskan “Vila Elite Thompson A05”.
Tidak lama menerima paket, Charlie menerima telepon dari Zeke White, kepala keluarga White.
“Tuan Wade, apakah kamu telah menerima kunci dan kartu Vila Elite Thompson. Real Estate ini dikembangkan oleh perusahaan vila elite di Aurous Hill. Vila A05 yang saya berikan adalah vila terbesar. Belum termasuk halaman dengan luas melebihi 1.000 meter persegi. Terimalah dengan enang, Tuan Wade! ”
Charlie telah mendengar tentang Vila Elite Thompson. Pengembangnya membangun komplek vila untuk komunitas level tinggi di Aurous Hill.
Harga pasar vila semacam itu setidaknya 100 juta yuan.
Tampaknya Zeke White ini memang bermurah hati.
Jadi, Charlie berkata dengan ringan, “Kamu baik sekali.”
Zeke berkata dengan gembira: “Ini mejadi sebuah kehormatan bagi keluarga White untuk bisa melayani Tuan Wade!”
Kembali ke kamar, Charlie bertanya kepada Claire: “Istriku, apakah kamu menyukai rumah Vila Elite Thompson?”
“Apa? Elite Thompson?!” Claire berseru dan berkata, “Bagaimana kita bisa membeli rumah di sana! Harga rumah bertingkat biasa di sana dua kali lebih mahal dari rumah lain! Tapi memang, rumah di sana yang terbaik di Aurous Hill!”
Charlie tersenyum sedikit dan berkata, “Kita akan pergi dan melihatnya besok. Lihat nanti, ingin membelinya atau tidak.”
Claire buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, “Lupakan saja, kita lihat-lihat rumah biasa saja.”
Charlie tersenyum dan berkata, “Sejujurnya, saya punya kenalan di Vila Elite Thompson. Dia pernah bilang bisa membantu kita mendapatkan harga internal. Kita bisa pergi dan melihat dulu.”
Demikian Novel Charlie Wade Bab 171 – 172 gratis online. Semoga berkenan.
The Amazing Son-in-Law / The Carismatic Charlie Wade Chapter 171 – 172.
Leave a Reply