Novel Charlie Wade Bab 121 – 122

si karismatik novel Charlie Wade lengkap gratis online free - stefan stefancik - unsplash @

Novel Si Karismatik Charlie Wade (Ye Chen) Bab 121 – 122, silakan baca secara gratis dan online.

The Amazing Son-in-Law / The Charismatic Charlie Wade (Ye Chen) Chapter 121 – 122.

Charlie Wade Bab 121

Loreen memegang kakinya dan melihat darah merembes keluar dari jari-jarinya. Dia sadar bahwa Charlie tidak sedang membohonginya.

Namun, tentu saja sulit bagi seorang wanita saat diminta seorang pria asing untuk melepas celananya.

Menghadapi pilihan antara hidup dan mati, Loreen ragu-ragu sesaat, akhirnya dia menyerah.

Dia tidak ingin menghadapi mati, dan tidak ingin cacat seumur hidupnya.

Loreen tersipu, menatap Charlie, jantungnya berdegup keras. Ada rasa aneh di seluruh tubuhnya.

Akhirnya, dia berkata dengan lembut, “Begitu, terima kasih.”

Charlie mengangguk, berjongkok, memegang celananya dengan kedua tangan, dan merobeknya dengan keras.

Loreen menarik napas, wajahnya yang cantik sangat panas, jantungnya berdetak lebih cepat. Dia tidak punya keberanian menatap Charlie. Kepalanya tertunduk.

Mata Charlie tenang. Charlie melihat luka tusukan ada di kaki kirinya. Dia menyatukan jari telunnuk dan jari tengahnya, dan menekan titik akupunktur.

Jejak reiki meresap dari jari-jarinya ke area luka.

Mata Charlie hanya tertuju pada luka. Dia bahkan tidak melihat ke area lain.

Dia bertindak cekatan. Menekan beberapa titik akupuktur. Darah dari luka itu sedikit demi sedikit berhenti.

Berdasar penanganan medis di “Buku Apokaliptik”, dia dapat menyembuhkan luka Loreen sepenuhnya. Meregenerasi otot dan pembuluh darah, dan bahkan membuat pulih luka. Namun Charlie tidak ingin Loreen terkejut bisa tiba-tiba pulih.

Jari-jari Charlie berfungsi sebagai jarum akupunktur membantu menghentikan pendarahan Loreen. Dan dia berhenti saat otot serta pembuluh darahnya sembuh. Selanjutnya dia hanya perlu membalut luka daging yang tersisa di rumah sakit. Dan segera keluar dari rumah sakit dan dia sembuh.

Jantung Loreen terasa berdebar, dia merasakan sakitnya berkurang setelah Charlie mengetuk beberapa jari. Pendarahannya juga berhenti. Dia sangat terkejut.

Tidak pernah berpikir bahwa pengobatan tradisional Tiongkok, yang menurut keluarganya tidak berguna, ternyata jauh lebih efektif daripada pengobatan Barat!

“Oke.” Charlie berkata dengan ringan, dan berdiri tanpa melihat ke samping, “Coba berdiri.”

Loreen mencoba berdiri, kakinya tidak mengeluarkan darah seperti sebelumnya. Dia terkejut dan bahagia.

Dia mengangkat kepalanya dengan tersipu dan berkata dengan malu-malu, “Karena kamu tidak mau menyebutkan nama, kamu harus memberiku kesempatan untuk berterima kasih?”

“Tidak.” Charlie berkata dengan dingin, dia masih tidak ingin membuka identitasnya.

“Kamu telah menyelamatkanku. Jika aku bahkan tidak bisa berterima kasih, aku akan malu padamu di sisa hidupku.” Loreen berkata dengan memaksa.

Dia melepas kalung dari lehernya, “Ini adalah hadiah dari kakekku pada upacara kedewasaanku. Aku ingin kamu menerimanya karena telah menyelamtkanku.”

Yang ingin dia serahkan adalah sebuah kalung platinum dengan berlian merah muda sebening kristal yang dipasang di liontin.

Charlie ingin menolaknya. Tetapi ada aura samar yang dirasakannya dari berlian merah muda. Dia berubah pikiran dan mengambilnya.

Charlie mengangguk.

Dia lalu melepas jaketnya, mengikatkannya di pinggangnya, dan berkata, “Maaf, saya telahmerobek celanamu. Kamu harus mengenakan pakaian saya ini untuk menutupi. Saya akan menelepon nomor darurat rumah sakit terdekat. Ambulans akan tiba dalam beberapa menit. Kamu aman sekarang. Saya akan pergi dulu.”

Setelah berbicara, Charlie berbalik tanpa melihat ke belakang. Dalam hitungan detik sudah menghilang dari hadapan Loreen.

“Hei, tunggu …” Loreen memanggil. Tapi Charlie sudah lenyap dari pandangan.

Pada saat ini, suara sirine ambulans telah terdengar di luar taman.

Dia menundukkan kepalanya dan melihat jaket yang melilit pingganggnya Kemudian memandang ke arah Charlie menghilang.

Detik berikutnya, dia seakan mengenal bagian belakang punggung Charlie.

Loreen mengingatnya. Sepertinya punggung ini sama sama dengan punggung direkturnya!

“Mungkinkah itu direktur Emgrand Group?” Loreen menerka.

Dia bahkan tidak bisa memiliki namanya. Bahkan tidak bisa melihat jeas mukanya. Dia tidak yakin apakah tebakannya benar?

Pada saat ini, Loreen menemukan batu kerikil abu-abu putih. Ada kata-kata “aman dan kaya” yang tertulis di batu itu. Batu ini tergeletak di lokasi Charlie baru saja berjongkok.

Bab 122

Batu ini, sepertinya tidak sengaja jatuh?

Loreen tiba-tiba menggapnya batu itu seperti harta karun. Memegangnya erat-erat di tangannya.

Jika dia tidak pernah melihat sosok itu lagi, maka batu ini adalah satu-satunya tanda yang dia tinggalkan untuk dirinya.

Saat Loreen tiba di rumah sakit, didiagnosis lukanya tidak serius.

Dokter yang merawat tidak tahu bahwa Loreen telah mendapatkan tindakan pertolongan awal dari Charlie. Dokter itu sangat terkejut melihat cederanya.

Dilihat dari luka tusukan di kakinya, tendonnya pecah ringan. Dan bahkan ada bagian yang rusak paling parah.

Cedera kulit dan daging tidak terlalu dalam. Tendon dan pembuluh darah Loreen sebenarnya masih utuh, seolah-olah telah disambungkan kembali. Tendon serta pembuluh darahnya bahkan lebih kuat.

Dokter mengatakan kepadanya, “Cedera Anda akan pulih dalam beberapa hari istirahat. Sejujurnya, ini benar-benar luar biasa. Apakah Anda melakukan perawatan khusus pada lukanya?”

Apa yang dipikirkan Loreen adalah pria misterius itu, tetapi dia berkata, “Saya tidak melakukan sesuatu yang istimewa pada lukaku.”

Dokter berseru, “Luar biasa!”

Setelah itu, dokter berkata lagi, “Ngomong-ngomong, saya sudah menghubungi kepolisian. Mereka akan segera tiba. Anda bisa menjelaskan kepada mereka tentang serangan itu.”

Loreen mengangguk ringan.

Polisi datang dengan cepat.

Polisi sangat memerhatikan kasus ini. Yang mengalami kejadian ini adalah seorang eksekutif Emgrand Group. Ada yang menggunakan pisau untuk melukainya.

Di antara polisi yang datang, ada seseorang yang mengenal keluarga Wilson. Dia tahu Loreen adalah tamu keluarga Wilson. Dia segera memberi kabar pada keluarga Wilson.

Di vila keluarga Wilson saat ini, seluruh keluarga sedang membahas apa yang harus dilakukan.

Harold memberitahu mereka sesuatu telah terjadi pada Loreen. Tetapi dia tidak mengungkapkanbahwa itu adalah karena dirinya. Nyonya Wilson merasa ini adalah sebuah kesempatan bagus bagi keluarga Wilson untuk tampil. Dia harus menemukan cara untuk menemukan Loreen, selamatkan dia, tambahkan drama untuk membantunya merebut hati Loreen. Ini bonus bagi Harold.

Saat mendengar Loreen berada di rumah sakit, wanita tua itu kecewa dan menghela nafas, “Akan sangat bagus jika Harold berada dekat Loreen saat ini. Dia bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan gadis cantik itu!”

Setelah berbicara, dia segera berkata kepada semua orang, “Ayo pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya!”

Harold menjadi khawatir. Tetapi dia hanya bisa terdiam dan ikut berangkat ke rumah sakit bersama keluarganya.

Dalam perjalanan, Harold sudah merencanakan kata-kata untuk menjelaskan. Dia tidak yakin apakah Loreen akan memercayainya.

Tiba di rumah sakit dan melihat kondisi Loreen, wajah Harold menunjukkan kejutan yang kuat. Dia buru-buru melangkah maju, “Loreen, kamu baik-baik saja? Tadi saya akan menghubungi ayah saya dan mengajak seseorang untuk menyelamatkanmu.”

“Menyelamatkan aku?” Gelombang ironi melintas di wajah acuh tak acuh Loreen. Dia berkata dengan ringan, “Aku hampir terbunuh karenamu!”

Harold buru-buru menjelaskan, “Loreen, jangan salah paham. Saya mencoba memecah perhatian mereka. Lagi pula, orang yang mereka cari adalah saya, bukan kamu. Saya pikir mereka tidak akan melukaimu.”

Loreen mendengus dingin dan terlalu malas meladeni Harold. Karena dia telah melihat dengan jelas keprribadiannya. Keinginan Loreen adalah ingin berada sejauh mungkin dari Harold di masa depan.

Melihat Loreen tidak menyalahkannya lagi, Harold mengira Loreen percaya pada pernjelasannya. Dia menatap Loreen dari atas ke bawah. Dia melihatnya mengenakan jaket pria. Harold mengerutkan kening, “Loreen, di mana celanamu? Apa yang terjadi padamu?”

Loreen sangat jijik, dia tidak ingin menanggapinya sama sekali. Hanya menjawab dengan dingin, “Itu bukan urusanmu!”

Mata lihai Nyonya Wilson menyapu Loreen, menatap jaket pria yang melilit tubuhnya. Dia melangkah maju dan bertanya, “Loreen, jika kamu memiliki sesuatu untuk dikatakan, kamu bisa memberi tahu nenekmu. Orang-orang itu tidak melakukan seseuatu yang jahat padamu, bukan??”

Loreen berkata dengan kosong, “Mereka menikam saya. Untungnya, ada seorang pemuda yang lewat dan menyelamatkan saya. Karena saya mengalami cedera di kaki saya, dia membantu saya mengobatinya. Celanaku robek dan dia melepaskan mantelnya untuk menutupi tubuh saya. Apa ada masalah?”

“Anak muda?” Wanita tua Wilson terkejut.

Ada seorang pemuda yang menyelamatkan Loreen, ini sangat tidak bagus! Jika Loreen jatuh cinta pada pemuda itu, bukankah cucu kesayangannya, Harold, tidak akan punya kesempatan?

Harold juga berkata dengan cemburu saat ini, “Loreen, bagaimana dia memperlakukanmu? Apakah dia melepas celanamu untuk menyelamatkanmu?”

Loreen mencibir dan berkata dengan sinis, “Apa urusanmu?”

Novel Charlie Wade Bab 121 – 122 gratis online.

The Amazing Son-in-Law / The Carismatic Charlie Wade Chapter 121 – 122.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*